Guru Besar FKM UI: Jika Belum Taat Protokol, Kena Corona, Jangan Salahkan Tuhan

16 November 2020 18:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona.
 Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Indonesia melonjak dalam beberapa hari terakhir. Melonjaknya kasus corona merupakan efek domino long weekend pada akhir Oktober lalu. Mirisnya, masyarakat kian hari semakin abai protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker dan menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof Hasbullah Thabrany, mengatakan risiko penularan terhadap masyarakat yang tak taat protokol kesehatan sangat tinggi.
Ia menyatakan, jika masyarakat tak disiplin protokol kesehatan lalu positif tertular corona, jangan sampai menganggapnya sebagai takdir Tuhan. Sebaliknya, apabila sudah taat protokol namun masih tertular, bisa jadi sudah jadi takdir Tuhan.
"Kalau kita sudah kerja keras tapi masih sakit, barulah ini takdir Tuhan. Jangan belum apa-apa salahin Tuhan, harus usaha dulu," ucapnya dalam diskusi dengan juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro, di Jakarta, Senin (16/11).
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Ia menyatakan, penerapan protokol kesehatan sangat krusial dalam menekan tingkat penularan. Apalagi ketika vaksin corona sudah tersedia, kata Hasbullah, efektivitas mencegah penularannya mencapai 90 persen.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia meminta masyarakat tak menolak vaksin ketika sudah tersedia. Sebab vaksin merupakan upaya untuk menciptakan kekebalan melawan corona. Walau demikian ketika sudah divaksin, harus tetap memakai masker.
"Tetap pakai masker (walau nanti sudah divaksin), karena tak ada yang menjamin 100 persen (tidak tertular), 100 persen yang bisa jamin hanya Tuhan. Kita sudah mendengar dari berita vaksin efektivitas 90 persen, apa artinya? itu dari 10 orang yang dikasih vaksin yang 9 tak kena (corona), walau pun kena virus corona tidak jadi penyakit atau sangat ringan, tapi yang 1 bisa jadi," tutupnya.