Guru Besar UGM Prof Wasisdi Gunawan dan Putranya Meninggal karena COVID-19
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Prof Wasisdi meninggal menyusul putranya yang juga seorang dokter, Wahyu Sasongko (dr Ongki), yang tutup usia dua hari sebelumnya.
"Memang yang meninggal pertama putra beliau, dua hari sebelumnya. Selanjutnya beliau (Prof Wasisdi) wafat kemarin itu juga karena COVID-19 juga, dirawat di Sardjito," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 UGM, Rustamadji, kepada wartawan di kampus UGM, Rabu (14/7).
Selain karena corona, Prof Wasisdi juga memiliki penyakit penyerta. Namun, Rustamadji enggan membeberkan penyakit penyerta tersebut.
Meninggalnya Prof Wasisdi merupakan pukulan yang mendalam bagi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.
"Kami betul-betul kehilangan, dari Fakultas Kedokteran terutama. Karena beliau salah satu pemegang panji-panji untuk mata," katanya.
Almarhum bukan hanya sosok dokter yang hebat, melainkan guru yang menjadi teladan. Memberikan contoh kepada juniornya bagaimana semestinya seorang dokter bersikap.
ADVERTISEMENT
"Beliau guru yang luar biasa. Kami tidak menyebutnya lagi sebagai dokter, tapi guru. Dalam memberikan ilmu, tidak pelit. Selain mengajari kami di bidang keilmuan kami, juga tata perilaku bagaimana harus berperilaku. Itu yang kami ingat bagaimana seorang dokter harus berbuat baik, itu yang luar biasa," ujar Rustamadji.
Prof Wasisdi dimakamkan pada Selasa (13/7) kemarin. Banyak bunga papan tanda belasungkawa mengiringi kepergiannya, termasuk bunga dari Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Pemakaman Prof Wasisdi disiarkan langsung via akun YouTube FKKMK UGM Official. Banyak netizen yang menuliskan kenangan tentang almarhum sebagai dokter mata dan guru yang baik hati, lembut, suka menolong, ramah, santun, dan sederhana.