Gus Dur, Gus Yahya dan 5 Pemuda Nahdliyin, Mereka yang Pernah Kunjungi Israel

16 Juli 2024 12:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto pertemuan lima tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto pertemuan lima tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertemuan antara tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan pejabat Israel bukanlah hal baru. Sejarah mencatat bahwa Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, serta Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, pernah melakukan hal serupa. Namun, baru-baru ini, pertemuan lima tokoh muda NU dengan pejabat Israel memicu kontroversi.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan bahwa kelima pemuda NU itu bukan Gus Dur dan Gus Yahya. Ia mengatakan, Gus Dur dan Gus Yahya sebelum berangkat ke Israel berdiskusi dahulu dengan para kiai.
"Jadi Gus Dur dan Gus Yahya sebelum berangkat itu konsultasi berdiskusi dengan kiai-kiai, pulangnya mereka juga lapor dengan kiai-kiai memberikan penjelasan kepada kiai. Bedalah. Dan juga tidak dalam suasana perang di sana, tidak dalam suasana agresi yang nyata seperti ini, ya kan? Tidak dalam suasana peranglah, bukan agresi," kata Gus Ipul saat dihubungi, Selasa (16/7).
Gus Ipul menegaskan, saat ini kondisi di Palestina dan Israel sedang tidak baik dan melukai perasaan umat Islam.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini kita tahu, sekarang ada suasana yang melukai perasaan kita, suasana yang enggak baik, itu aja," ucap dia.
Terhitung sejak 7 Oktober 2023 saat dimulainya serangan masif Israel ke Gaza, lebih dari 38 ribu warga Gaza tewas — mayoritas anak-anak dan perempuan.

2018 Gus Yahya Bertemu Benjamin Netanyahu di Israel

PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu KH Yahya Cholil Staquf di kantornya di Jerusalem pada 14 Juni 2018. Foto: Haim Zach/GPO Israel
Pada tahun 2018, Gus Yahya, yang saat itu menjabat sebagai Katib Aam PBNU menghadiri konferensi American Jewish Committee (AJC) di Israel. Pertemuan tersebut menarik perhatian media internasional dan mendapat berbagai reaksi dari masyarakat Indonesia.
Dalam rangkaian kegiatan di Israel, Gus Yahya dan rombongan juga bertemu dengan PM Netanyahu pada 14 Juni 2018. Kantor Netanyahu mengunggah foto dan video pertemuan dengan delegasi NU itu.
ADVERTISEMENT
Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menjelaskan bahwa pertemuan Gus Yahya dilakukan dengan diskusi dan konsultasi bersama para kiai sebelum dan sesudah keberangkatannya. Bahkan, ia menegaskan ada pesan diplomasi yang dibawa Gus Yahya.
Gus Yahya saat menjadi pembicara di acara American Jewish Committee di Israel, Juni 2018. Foto: Dok: YouTube American Jewish
"Pesannya ya pesan untuk itu, mendukung kemerdekaan Palestina tetap, tapi dengan cara diplomasi, kan ada dengan cara-cara lain. Sama-sama dihormati aja. Tapi dengan visi misi yang jelas," kata Gus Ipul, Selasa (17/6/2024).
Gus Yahya yang pernah menjadi jubir Presiden Gus Dur ini, sekarang menjabat Ketum PBNU periode 2021-2026.
Yahya Cholil Staquf (ketiga kanan) dan rombongan bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu (keempat kanan) di kantornya di Jerusalem pada 14 Juni 2018. Foto: Twitter/@netanyahu

Gus Dur Bertemu PM Israel 1994

Sebelumnya, pada tahun 1994 Gus Dur juga melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin. Pertemuan ini terjadi ketika Gus Dur masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.
ADVERTISEMENT
Sama seperti Gus Yahya, pertemuan Gus Dur dengan pejabat Israel juga didasarkan pada visi misi diplomasi dan perdamaian.
Saat itu, Rabin mengundang Gus Dur untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian damai Israel-Yordania.
Rabin juga meneken Perjanjian Oslo dengan Yasser Arafat dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang menjamin kemerdekaan Palestina. Namun, kemudian Rabin ditembak mati oleh ekstremis Israel yang menolak Perjanjian Oslo sehingga perjanjian tak terealisasi hingga kini.
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berbicara dengan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab setelah tiba di gedung parlemen di Jakarta, pada 27 April 2000. Foto: OKA BUDHI / AFP
Gus Ipul menegaskan pertemuan Gus Dur dilakukan dengan pendekatan yang hati-hati dan penuh pertimbangan.
"Gus Dur sebelum berangkat berdiskusi dengan para kiai, dan setelah pulang memberikan laporan serta penjelasan kepada mereka," ujarnya.

PBNU Tak Tahu 5 Pemuda Nahdliyin Temui Presiden Israel

Foto pertemuan lima tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto pertemuan lima tokoh Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Foto: Dok. Istimewa
Namun, berbeda dengan pertemuan Gus Dur dan Gus Yahya, pertemuan lima pemuda NU dengan pejabat Israel kali ini menuai kontroversi dari dalam tubuh NU sendiri.
ADVERTISEMENT
Kelima tokoh muda yang menemui Presiden Isaac Herzog di kediamannya di Yerusalem pada awal Juli 2024 adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Menurut Gus Ipul, pertemuan ini dilakukan tanpa koordinasi dengan PBNU dan tidak ada laporan resmi yang disampaikan.
"Mereka ini apa? Enggak ada hujan, enggak ada angin, enggak ada lapor, enggak ada ini, tiba-tiba berangkat, tiba-tiba foto senyum-senyum," ucap Gus Ipul.
"[Koordinasi dengan PBNU] Enggak ada," imbuhnya.

Banom NU yang Diikuti Kelima Pemuda Nahdliyin

ADVERTISEMENT
Gus Ipul menyebut bahwa lima pemuda NU yang bertemu pejabat Israel ini berasal dari beberapa badan otonom (Banom) NU seperti Fatayat, Pagar Nusa, dan Lembaga Bahstul Masail.
ADVERTISEMENT
"Ya ada yang dari Fatayat, ada dari Pagar Nusa juga, ada dari Lembaga Bahtsul Masail, masih kita dalami, ya. Nanti pasti kita sampaikanlah dari mana aja," tutup Gus Ipul.
Kunjungan kelima aktivis NU itu terungkap setelah ada anggota delegasi yang mengunggah foto pertemuan dengan Presiden Isaac Herzog. Sedangkan dari pihak kantor Presiden Israel, pertemuan tersebut sejauh ini tak dipublikasikan.