Gus Yahya: PBNU Pasti Bersama Pemerintahan Prabowo-Gibran
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya memastikan PBNU akan selalu mendukung penuh pemerintahan. Ia menjamin PBNU akan bersama pemerintahan Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Gus Yahya menyinggung soal survei masyarakat yang merasa menjadi bagian PBNU. Hasilnya, lebih dari 50 persen masyarakat mengaku bagian dari NU.
"Survei terakhir dari lembaga semuanya menunjukkan hasil konsisten bahwa masyarakat Indonesia merasa bagian NU sudah lebih dari separuh penduduk Indonesia," kata Gus Yahya dalam halalbihalal PBNU di Kramat, Jakarta Pusat, Minggu (28/4).
Dalam acara ini turut dihadiri Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran, Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Agus Subiyanto. Selain itu, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju hadir yakni Gus Yaqut, Bahlil Lahadalia, Budi Arie dan Suharso Monoarfa
"Yang paling pesimis itu dari Burhanuddin Muhtadi, hasilnya 51 persen, yang optimis Litbang Kompas 61 persen, yang moderat LSI Denny JA 56,9 persen, besar sekali. Ini kami sadari sejak beberapa tahun terkahir," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, karena banyak masyarakat yang merasa bagian dari NU, Gus Yahya mengatakan NU memiliki kepentingan untuk membantu pemerintah.
"Bagi kepengurusan NU, selain membantu pemerintah, memastikan agenda pemerintah untuk kemaslahatan rakyat benar-benar sampai kepada rakyat," ucap Gus Yahya.
"Ini landasan pemikiran kenapa sejak awal kami nyatakan NU bersama Presiden Jokowi sampai akhir, karena NU ingin membantu Pemerintahan Jokowi untuk memastikan agenda pemerintah untuk rakyat sungguh-sungguh sampai," tambah dia.
Gus Yahya memastikan PBNU juga akan bersama pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Sejak awal kami sampaikan nanti ke depan, NU tidak akan pernah tidak bersama-sama pemerintahan presiden yang akan datang," kata Gus Yahya.
Live Update
Helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan di Varzeghan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Hingga kini belum diketahui bagaimana kondisi Presiden Iran tersebut
Updated 20 Mei 2024, 9:21 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini