Gus Yaqut Bela Ma'ruf soal Stafsus: Wajar Beliau Pilih yang NU

26 November 2019 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Yaqut saat acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yaqut saat acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menunjuk delapan orang sebagai staf khusus untuk membantu tugas-tugasnya. Lebih dari setengah merupakan kader NU.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKB Yaqut Cholil Qoumas menganggap hal itu adalah wajar. Sebab, Ma'ruf Amin juga memiliki jabatan strategis di PBNU.
"Ya sah saja saya kira dan Pak Ma'ruf ini kan juga mustasyar PBNU. Sebelumnya Rais Aam PBNU, kalau kemudian beliau mengambil stafsus yang memiliki latar belakang NU ya saya kira wajar-wajar saja," kata Yaqut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11)
Alasannya, menurut Yaqut, Ma'ruf Amin pasti memilih seorang staf khusus yang bisa bekerja sama dengan baik dengannya.
"Karena stafsus kan itu nempel ya. Itu dia day to day nempel dan dia tentu Pak Ma'ruf mencari yang paling nyaman buat beliau. Memberi masukan, diskusi dan seterusnya," ujarnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan dalam acara Silatuhrahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Anggota DPR RI Fraksi PKB ini membantah penunjukan staf khusus sebagai bagian dari bagi bagi kue setelah menang menjadi wakil Presiden. Sebab, dijelaskan dia, kedelapan stafsus itu sesuai dengan keahliannya.
ADVERTISEMENT
"Saya kira dari delapan nama yang ditetapkan sebagai stafsus wapres itu, itu memiliki kualifikasi yang berbeda beda. Ada yang ahli hukum, Pak Robikhin misalnya. Ada soal terkait dengan masalah Sosial Pak Imam Aziz dan seterusnya," katanya.
"Saya kira ini penting, ya soal jumlahnya itu dianggap berlebihan ya relatif saja saya kira kebutuhannya," sambung Yaqut.
Lebih jauh, Yaqut membantah, penunjukan delapan stafsus itu bertentangan dengan semangat debirokratisasi yang digaungkan oleh Jokowi. Dia mengklaim, stafsus itu sesuai kebutuhan Ma'ruf Amin.
"Kalah ngomong soal bertentangan dengan semangat debirokratisasi, saya kira jangan dilihat dari stafsusnya dulu dong, jumlah menterinya dulu," kata Yaqut.
"Jadi bukan kuantitas tetapi kualitas. Memaknainya seperti itu," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Berikut 8 staf khusus wapres Ma'ruf Amin:
1. Menristekdikti periode 2014-2019, Mohamad Nasir, sebagai staf khusus bidang reformasi dan birokrasi
2. Satya Arinanto sebagai staf khusus bidang hukum
3. Sukriansyah S. Latief sebagai staf khusus bidang infrastruktur
4. Lukmanul Hakim sebagai staf khusus bidang ekonomi
5. Muhammad Imam Azis sebagai staf khusus bidang penanggulangan kemiskinan dan otonomi daerah
6. Robikin Emhas sebagai staf khusus bidang politik dan hubungan antarlembaga
7. Masduki Baidlowi sebagai staf khusus bidang informasi dan komunikasi
8. Maskyuri Abdillah sebagai staf khusus bidang hukum