Gus Yasin Apresiasi Program Unggulan Ganjar-Mahfud: Beri Insentif Guru Agama

1 Januari 2024 15:17 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Taj Yasin Maimoen (kiri) dan Capres 03 Ganjar Pranowo (kanan) silaturahmi ke Ponpes An Nawawi di Berjan, Dusun IV, Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gus Taj Yasin Maimoen (kiri) dan Capres 03 Ganjar Pranowo (kanan) silaturahmi ke Ponpes An Nawawi di Berjan, Dusun IV, Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ulama asal Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengapresiasi program unggulan yang dicanangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Salah satunya memberikan insentif atau honor kepada guru agama atau guru ngaji.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri silaturahmi capres Ganjar Pranowo ke Ponpes An Nawawi bertema "Sewelasan" di Berjan, Dusun IV, Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023).
"Saya mewakili guru agama di Jawa Tengah bahkan Nusantara berterima kasih atas dimasukkannya program prioritas insentif bagi guru agama," ujar anak dari ulama kharismatik Maimoen Zubair (Mbah Moen).
Pria yang akrab disapa Gus Yasin tersebut mengatakan guru agama perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Dia melihat paslon Ganjar-Mahfud punya komitmen akan hal tersebut.
"Bagaimanapun juga negara kita sering dikampanyekan untuk pembekalan karakter. Kalau kami melihat sekolah berbasis SD SMP SMA. Pembentukan karakter belum kuat ya. Itu bisa ditelurkan, diwujudkan kalau kita melibatkan guru agama," ucapnya.
Capres 03 Ganjar Pranowo silaturahmi ke Ponpes An Nawawi di Berjan, Dusun IV, Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Gus Yasin yang juga pernah menjabat Wagub Jateng mendampingi Ganjar Pranowo ini merasa senang karena programnya itu bisa dinasionalkan jika Ganjar-Mahfud menang dalam Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Seperti di Jawa Tengah. Sehingga akhlak dan moral bisa tertata dengan baik. Kami memberikan apresiasi kepada mereka yang mengajarkan agama," ujarnya.
Menurut Gus Yasin, Ganjar-Mahfud adalah pemimpin yang mau menerima aspirasi dan mendengarkan keluhan dari siapa pun.
"Pada acara ini, kami menegaskan bahwa pemimpin yang saat ini menurut pandangan saya, saya menemukan ada pemimpin yang mau mendengarkan mau menerima masukan," ujarnya.
"Ganjar tidak langsung bilang ini ide saya, tapi ini masukan ide si A, si B sehingga itulah figur yang dibutuhkan, mengapresiasi dan mendengarkan," ungkapnya setelah acara.
Capres 03 Ganjar Pranowo silaturahmi ke Ponpes An Nawawi di Berjan, Dusun IV, Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, salah seorang jemaah Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah bernama Ahmad Sukron mengatakan, paslom yang memiliki slogan Sat Set, Tas Tes ini sangat memahami problematika yang ada di masyarakat, khususnya nasib guru agama.
ADVERTISEMENT
"Bicara sosok Pak Ganjar, bagi kami sebagai pemimpin yang berintegritas, dan punya semboyan Sat Set, Tas Tes itu adalah kunci untuk menjawab semua problematika dan permasalahan yang fundamental terkait ekonomi dan pendidikan," ujarnya.
Program unggulan seperti pemberian insentif bagi guru agama dan guru ngaji ini menjadi solusi atas salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia. Sebab, peran ustaz, kiai, guru agama di kampung-kampung banyak berperan dalam mendidik kader bangsa, apalagi berbicara pendidikan moral.
"Itu sangat solutif sekali. Yang kami harapkan, Ganjar-Mahfud ini pemimpin yang bisa memberikan solusi bagi masyarakat. Saat menjabat gubernur Jawa Tengah dalam programnya, Ganjar memberikan insentif bagi guru ngaji atau guru agama," ucapnya.
Capres 03 Ganjar Pranowo silaturahmi ke Ponpes An Nawawi di Berjan, Dusun IV, Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Sukron juga berharap pemerintah bisa terus bersinergi dengan tarekat-tarekat yang ada di Indonesia untuk mengawal pendidikan agama bagi rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dia juga berharap pemerintah bisa terus bersinergi dengan tarekat yang berkembang di Indonesia," tandasnya.
Silaturahmi Sewelasan itu dihadiri sekitar 60 kiai dan ribuan jemaah Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah.
Di antaranya, KH. Achmad Chalwani, Mursyid Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah dan Pengasuh Pondok pesantren An-Nawawi, Gus Ahmad Sukron sebagai jemaah tarekat dan alumni Ponpes an-nawawi, KH Abdul Wahab Yahya sebagai pengasuh Ponpes almuhajirin 2 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Ahmad Muhaini, sebagai Badal Thoriqoh dan Ketua LPM IAI An-Nawawi.
Selain itu, sejumlah kiai juga datang dari Lirboyo, Bantul, Purwodadi, Kutoarjo, dan kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.
(IK)