Habib Rizieq Akui Maulid Petamburan Langgar Prokes; Singgung Acara Habib Luthfi

4 Mei 2021 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Rizieq Syihab tiba di Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq Syihab tiba di Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Sidang kasus kerumunan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq Syihab di Petamburan, kembali digelar pada Senin (3/5).
ADVERTISEMENT
Sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur tersebut beragendakan saling memberi kesaksian para terdakwa. Diketahui Habib Rizieq dijerat bersama Haris Ubaidillah; eks Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis; Ali bin Alwi Alatas; Maman Suryadi; dan Idrus.
Berikut kesaksian Habib Rizieq di sidang tersebut:
Habib Rizieq Syihab memberikan ceramah pada peringatan Maulid Nabi di DPP FPI, Petamburan, Jakarta. Foto: Youtube/@FRONT TV
Habib Rizieq mengakui acara Maulid di Petamburan pada 14 November 2020 penuh sesak oleh jemaah. Sehingga timbul kerumunan yang membuatnya harus menjalani proses hukum.
Padahal, Habib Rizieq mengaku telah meminta kepada panitia agar acara Maulid menaati protokol kesehatan. Sehingga ia marah besar kepada panitia karena prokes dilanggar.
"Sebelum saya ke panggung, itu dari sebelum Magrib saya sudah panggil panitia, bagaimana?. Laporannya masih bagus, laporannya masih baik, bahkan pada saat itu setelah magrib laporannya masih bagus, 3M itu masih dijalankan," kata Habib Rizieq.
ADVERTISEMENT
Namun situasi menjadi tidak terkendali dan penuh sesak setelah ia naik ke atas panggung. Ia menjelaskan detik-detik jemaah Maulid jadi berdesakan.
"Terjadi crowded (penuh sesak) saat saya naik ke panggung, karena waktu itu kita lagi Mahalul Qiyam, Mahalul Qiyam itu membaca Maulid ada di masa tertentu umat berdiri, nah itu namanya Mahalul Qiyam, pada saat itu mereka membaca 'Ya Nabi Salam Alaika' itu ummat berdiri," kata Habib Rizieq.
"Nah pada saat berdiri itulah panitia tidak bisa mengendalikan, itu mereka maju ke depan. Itu kejadiannya. Padahal sebelum Mahalul Qiyam semua tertib semua berjarak semua pakai masker, semua sesuai prokes yang direncanakan panitia," lanjutnya.
Setelah Mahalul Qiyam, para jemaah kembali duduk. Saat itulah, kata Habib Rizieq, para jemaah sudah tidak mematuhi prokes karena berdesakan.
ADVERTISEMENT
Habib Rizieq menyatakan pelanggaran prokes itu bukan karena kesengajaan. Meski demikian, ia mengaku marah besar kepada panitia yang tak mampu menjaga prokes saat acara Maulid Nabi.
"Kalau mereka mempunyai niat pelanggaran prokes saya menjadi yang pertama akan marah kepada mereka. Walau pun itu pun saya marah, saya marah besar kepada panitia, kenapa ini bisa terjadi pelanggaran prokes seperti ini, dan ternyata betul besok paginya kami dapatkan surat dari Pemprov DKI dan kena denda Rp 50 juta," ucapnya.
Habib Rizieq Syihab memberikan ceramah pada peringatan Maulid Nabi di DPP FPI, Petamburan, Jakarta. Foto: Youtube/@FRONT TV
Habib Rizieq mengakui acara Maulid di Petamburan saat itu melanggar protokol kesehatan, khususnya soal kerumunan. Sehingga ia bersama panitia memutuskan menyelesaikan acara lebih awal dari jadwal seharusnya.
ADVERTISEMENT
Habib Rizieq membeberkan, akad nikah putrinya merupakan salah satu bagian dari acara dari Maulid Nabi tersebut. Namun acara pernikahan itu hanya berjalan 10 menit, karena hanya ijab kabul.
"Di acara peringatan Maulid tersebut ada mata acara, ada pembacaan surat Al Fatihah, membaca Maulid. Membaca Maulid itu membaca burdah selama 1 jam setelah itu baru akad nikah. Akad nikah cuma 10 menit, ijab kabul saja. Setelah ijab kabul pengantin dibawa langsung ke rumah," kata Habib Rizieq.
"Setelah itu (seharusnya) sambutan panitia, tokoh acara ceramah, tausiah. Akhirnya karena jaga jarak itu sudah dilanggar, panitia sepakat dan saya setuju betul, acara tersebut dibubarkan," sambungnya.
Habib Rizieq menyatakan acara Maulid Nabi dibubarkan lebih awal dari yang biasanya berakhir Subuh. Acara berakhir Subuh agar para jemaah bisa salat Subuh berjemaah.
ADVERTISEMENT
"Tapi karena saat itu ada pelanggaran prokes, kami mengaku, kami mengakui adanya kerumunan dan terjadi pelanggaran prokes tapi kami yakin panitia di luar kesengajaan mereka," ucapnya.
Proses akad nikah Habib Irfan Al Idrus di Markas FPI Petamburan, Jakarta. Foto: Dok. Youtube Front TV
Habib Rizieq membeberkan pada mulanya ia keberatan ijab kabul pernikahan putrinya digelar di acara Maulid Nabi. Ia menyebut, awalnya pernikahan tersebut akan digelar di kediamannya.
:Panitia menyampaikan hal lain lagi, yaitu mereka menyarankan supaya akad nikah itu dijadikan salah satu mata acara dalam acara Maulid. Tadinya saya keberatan. Saya sudah merencanakan akad nikah itu di rumah, yang hadir hanya keluarga mempelai laki-laki dan mempelai perempuan sudah didaftarkan nama-namanya," katanya.
Ijab kabul putrinya itu awalnya akan berbarengan dengan resepsi pada hari minggu. Namun karena pernikahan jadinya digelar di panggung Maulid Nabi, resepsi itu digelar terpisah. Resepsi, kata Habib Rizieq digelar dengan prokes yang ketat pada hari minggu usai ijab kabul.
ADVERTISEMENT
"Itu diawasi oleh satgas dari Pemprov DKI, dan alhamdulillah tidak ada pelanggaran prokes untuk resepsinya. Tadinya akad nikah itu mau diawali di situ, sebelum resepsinya," kata dia.
Namun demikian, Habib Rizieq mengaku akhirnya menyetujui akan akad nikah digelar dalam acara Maulid Nabi. Hal itu atas sejumlah masukan dari para rekan-rekan Habib Rizieq.
"Saya enggak setuju kalau akad nikah itu di atas panggung. Tapi ini ada masukan-masukan, habib ini banyak ulama dari daerah, ada dari Kalimantan, Sulawesi, dari Aceh dari mana-mana ini mereka ini sudah ada di Jakarta bahkan enggak pulang-pulang dari sambut habib di bandara," kata Habib Rizieq.
"Mereka sewa hotel enggak pulang-pulang karena mereka mau hadir Maulid di Petamburan. Jadi alangkah baiknya mumpung mereka ada habib melaksanakan ijab kabul akad nikah saja," lanjut dia merincikan masukan dari rekan-rekannya.
Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya. Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
ADVERTISEMENT
Saat bersaksi, Habib Rizieq menceritakan awal mula menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan. Sebab sebelumnya, Habib Rizieq mempertanyakan izin acara Maulid lantaran pandemi corona belum mereda.
Namun ia mendapat masukan dari sejumlah tokoh FPI, salah satunya eks Ketum FPI, KH Ahmad Sobri Lubis. Sehingga pada akhirnya Maulid Nabi digelar pada 14 November 2020.
"Rencana diadakan Maulid itu saya dengar, tapi panitianya belum dibentuk. Saya dapat laporan dari KH Ahmad Sobri Lubis. Ini kelihatannya teman-teman ingin laksanakan Maulid, tapi saat itu belum dibentuk panitia dan belum disebutkan tanggal berapa," kata Habib Rizieq di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/5).
"Nah saat itu saya tanya, 'emang boleh peringati Maulid', karena masih pandemi. Saat itu saya dapat itu bukan hanya Kiai Sobri, saya juga tanya beberapa kawan," lanjut Habib Rizieq.
ADVERTISEMENT
Ia mempertanyakan izin Maulid saat pandemi corona karena tak tahu aturan menggelar acara saat penerapan PSBB. Hasilnya, Habib Rizieq mendapatkan informasi acara Maulid Nabi boleh digelar usai melihat contoh di beberapa tempat.
Habib Rizieq kemudian menyebut salah satu acara yang menjadi contoh yakni pengajian yang diadakan anggota Wantimpres, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, di Pekalongan.
Bahkan, ia mendapatkan kabar acara pengajian tersebut selalu ramai didatangi jemaah. Namun ia tak menyebut kapan acara pengajian Habib Luthfi yang dimaksud.
Sehingga ia yakin acara Maulid Nabi diperkenankan digelar meski dalam kondisi pandemi corona.
"Bahkan salah satunya mereka sebutkan salah satu anggota Wantimpres setiap bulan rutin menggelar pengajian Jumat kliwon dan yang hadirnya puluhan ribu. Nah itu di Kota Pekalongan, kemudian saya dikirimkan videonya, supaya saya yakin, apa betul ada Maulid di tengah pandemi, apa betul ada pengajian," kata Habib Rizieq.
ADVERTISEMENT
"Dari situ saya meyakini 'oh kalau begitu kegiatan Maulid mungkin sudah diperbolehkan'. Makanya saya tidak keberatan begitu ada rencana dari teman-teman peringati Maulid. Tapi saya wanti-wanti boleh kalian bikin peringatan Maulid, tapi jangan langgar prokes, bisa tidak. Kalau bisa, laksanakan. Kalau tidak, enggak usah dilaksanakan," tutupnya.