Habib Rizieq: Setop Kegaduhan, Buka Dialog, Tak Ada Rekayasa Runtuhkan Demokrasi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kata Nabi, jihad ini yang paling afdal itu menyampaikan pesan ke penguasa, dan jadi ini yang perlu kita sampaikan, biasakan hidup saling mengkritik, saling menasihati, saya minta ke semua pihak tanpa terkecuali setop kegaduhan, buka pintu dialog," kata Habib Rizieq dalam diskusi reuni 212 secara virtual, Rabu (2/12).
Rizieq juga pada kesempatan ini, Rizieq menjelaskan terkait revolusi akhlak yang ia dengungkan sejak kepulangannya ke tanah air pada awal November lalu.
Menurutnya, revolusi yang ia gaungkan bukan berarti sebuah revolusi yang membawa senjata atau bahkan kekerasan.
"Jangan ada yang berpikir kalau ada kata revolusi itu, revolusi bersenjata, revolusi pemberontakan, kami ini dididik oleh ahlusunnah wal jamaah, kami dididik tidak boleh melakukan pemberontakan ke pemerintahan yang sah," kata Rizieq.
ADVERTISEMENT
Rizieq lalu menjelaskan, ia tidak akan menumbangkan pemerintahan yang sah secara konstitusi. Yang ia ajak, adalah kritikan agar sasaran revolusinya, yakni pemerintah mau melakukan perubahan pola pikir.
"Indonesia ini darul dakwah, negeri dakwah, termasuk para penguasa pemerintah, kalau ada kemungkaran penguasa, ya kita ajak dakwah," kata Rizieq.
Menurut Rizieq, revolusi yang menggunakan kekerasan hanya bisa dilakukan jika ada pembunuhan atau pembantaian umat Muslim oleh pemerintah, atau Genosida. Namun, ia pun tak berharap kejadian itu terjadi.
Sementara Revolusi Akhlak yang ia maksud, menyinggung beberapa poin salah mulai dari penegakan hukum hingga jangan lagi menggunakan utang untuk membangun negara. Secara garis besar, Rizieq mengisahkan revolusi akhlak juga bersumber dari Pancasila.
ADVERTISEMENT