Hadapi KLB Moeldoko, AHY Kembali Kumpulkan Pengurus Demokrat

7 Maret 2021 17:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan usai memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan usai memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak tinggal diam usai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, ditetapkan sebagai Ketum Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sumut. AHY langsung menggelar rapat dengan sejumlah pimpinan Demokrat dan akan menemui jajaran petinggi di 34 Provinsi.
ADVERTISEMENT
"Pagi hari ini, saya melakukan rapat pimpinan yang dihadiri oleh pejabat teras, pemimpin Demokrat di tingkat pusat. Setelah itu tentu saya juga akan melakukan rapat dengan jajaran, dengan Ketua DPD yang merepresentasi 34 provinsi di Indonesia," ujar AHY, Minggu (7/3).
"Kemudian nanti malam saya akan lanjutkan dengan apel siaga bersama para Ketua DPC 514 kabupaten dan kota," sambungnya.
AHY menyebut, pertemuan ini sebagai bentuk kesetiaan seluruh pimpinan pengurus dan kader utama Demokrat yang dinyatakan sah oleh negara. AHY sebelumnya memastikan KLB dan Ketum Demokrat yang menetapkan Moeldoko adalah ilegal.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
"Sebelum pagi ini, juga terus kami lakukan sejumlah langkah konsolidasi, layaknya partai politik yang terus membina organisasi di bawahnya, baik dewan pimpinan pusat, DPD, DPC. Bahkan di tingkatan-tingkatan selanjutnya, kita mengenal ada PAC anak cabang, ranting, sampai kader yang ada di akar rumput," tutur AHY.
ADVERTISEMENT
Sebagai Ketum Demokrat yang disahkan pemerintah tahun lalu, AHY berterima kasih kepada seluruh kader yang selalu menjaga kedaulatan partai. AHY mengakui, saat ini, Demokrat sedang menghadapi serangkaian ujian.
"Ini bukan hanya ujian terhadap kedaulatan dan kehormatan Demokrat, tapi juga tantangan dan ujian terhadap masa depan demokrasi dan keadilan di Indonesia. Jadi ini bukan hanya masalah internal partai. Semua partai memiliki dinamikanya tersendiri," ucapnya.
"Tapi kali ini sungguh berbeda karena aktor eksternal, yaitu KSP, Saudara Moeldoko yang terlibat langsung dan dengan kesadaran penuh mengambil kepemimpinan PD secara tidak sah secara ilegal dan secara inkonstitusional," pungkas AHY.
Moeldoko terpilih secara aklamasi di KLB yang digelar beberapa pendiri dan eks pengurus Demokrat di Sumut, Jumat (5/3). Tanpa penghitungan suara, para peserta KLB diminta memilih Moeldoko atau Marzuki Alie hanya dengan cara berdiri dari kursi. Moeldoko memegang suara terbanyak dan langsung terpilih sebagai Ketum.
ADVERTISEMENT