Hadapi Spionase China, Australia Bentuk Gugus Tugas Khusus

2 Desember 2019 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Polisi Australia. Foto: AFP/SAEED KHAN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Polisi Australia. Foto: AFP/SAEED KHAN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Australia pada Senin (2/11) meluncurkan gugus tugas intelijen khusus untuk menghadapi spionase negara lain, terutama China. Sebelumnya, whistleblower melaporkan China hendak menanam intel ke parlemen Australia, memicu keresahan di kalangan petinggi pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Perdana Menteri Australia Scott Morrison yang meresmikan gugus tugas baru ini di Canberra. Dia mengatakan, para agen di gugus tugas ini akan "menghalau semua orang yang ingin merusak kepentingan nasional" Australia.
Morrison mengatakan, gugus tugas ini akan terlibat dalam operasi di berbagai lembaga intelijen Australia. Di antara tugas mereka adalah mengantisipasi ancaman asing, berkoordinasi dengan polisi untuk mengidentifikasi dan mengadili atau mengusir intel negara lain.
"Kami akan membentuk kemampuan khusus baru, baik dalam kapasitas penyelidikan dan juga menuju ke penyelidikan. dan melakukan aktivitas penghalauan atau pengadilan," kata Morrison.
Morrison mengatakan gugus tugas ini untuk menghadapi "intervensi asing yang datang dari banyak sumber berbeda" dan "ancaman yang terus berkembang".
PM Scott Morrison Foto: Mick Tsikas/via REUTERS
Walau tidak secara khusus menyebut China, namun pembentukan gugus tugas baru ini muncul setelah whistleblower mengungkap aktivitas intel Beijing di Australia.
ADVERTISEMENT
Media Australia mengutip bekas intel China Wang Liqiang yang menyebut Australia adalah salah satu negara sasaran spionase Beijing. Selain itu, China juga disebut berupaya merekrut intel dari kalangan pengusaha Australia untuk ikut dalam pemilihan parlemen.
Morrison sebelumnya mengatakan laporan itu "sangat mengganggu dan meresahkan".
Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas intel China memang terdeteksi di Australia. Di antaranya adalah upaya meretas sistem komputer parlemen hingga jaringan di kampus-kampus.
China membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan itu adalah kebohongan seraya menuduh politisi dan media Australia sengaja "menggoreng" isu intelijen China.