Hadi Sebut Provinsi di Sumatera Rawan Saat Pilkada: Sumbar, Jambi, hingga Aceh

9 Juli 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto di Rapat Kolaborasi Sentra Gakkumdu Wilayah Sumatera di Adimulia Hotel, Kota Medan, pada Selasa (9/7/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto di Rapat Kolaborasi Sentra Gakkumdu Wilayah Sumatera di Adimulia Hotel, Kota Medan, pada Selasa (9/7/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemenko Polhukam bersama Bawaslu RI, Kejaksaan, dan Kepolisian menggelar Forum Kolaborasi Sentra Gakkumdu di Adimulia Hotel, Kota Medan, pada Selasa (9/7).
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ini, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto berharap ketiga lembaga ini bisa bekerja sama untuk menyukseskan Pilkada serentak 2024. Katanya, harus ada kesamaan persepsi di antara lembaga ini.
“Saya meyakini bahwa forum seperti ini sangat diperlukan untuk menyamakan pola pikir di 3 unsur. Bawaslu, Kejaksaan, dan Kepolisian. Kalau 3 ini bersatu, negara ini menjadi negara gemah ripah lohjinawi, totok tentrem raharjo,” kata Hadi merujuk ungkapan Jawa bermakna kondisi masyarakat dan wilayah yang subur makmur.
“Mudah mudahan forum seperti ini bisa kita laksanakan,” sambungnya.
Sejauh ini, sejumlah persiapan Pilkada juga sudah dilakukan. Termasuk memetakan daerah rawan konflik pada Pilkada. Hal ini untuk memastikan kerja maksimal dari 3 lembaga ini.

4 Provinsi dengan Tingkat Kerawanan Tertinggi

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Rabu (12/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kata Hadi, di Sumatera, setidaknya ada empat provinsi dengan tingkat kerawanan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Sumbar, masuk peringkat kedua (nasional). Nanti kepolisian mulai melihat permasalahan, masuk IKP tertinggi, pada aspek apa. Apa penyelenggara, kontestan, atau partisipasinya masyarakat,” kata Hadi.
“Jambi, peringkat ketiga. Bengkulu, peringkat kelima, Kepulauan Riau peringkat kedelapan,” sambungnya.
Selain empat provinsi ini, kata Hadi, untuk Pulau Sumatera, Aceh juga harus diberikan perhatian khusus. Sebab, ada sejumlah partai lokal yang ikut kontestasi Pilkada.
“Aceh perlu jadi perhatian karena punya otonomi khusus yang memungkinkan perbedaan karakterisitik sistem politik. Termasuk adanya partai lokal yang berkontestasi di Pilkada,” kata dia.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Nana Muliana, Ketua DPRD Sumut Sutarto, Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam, Kajati Sumut Idianto, Ketua Bawaslu Sumut Aswin Diapari, hingga Ketua KPU Sumut Agus Arifin.
ADVERTISEMENT