Hadiah Putin: Buku 'Kepemimpinan Militer' Prabowo Diterjemahkan ke Bahasa Rusia

20 Juni 2025 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Hadiah Putin: Buku 'Kepemimpinan Militer' Prabowo Diterjemahkan ke Bahasa Rusia
Ada satu lagi hadiah spesial dari Putin buat Prabowo. Ini bagian dari diplomasi kedua negara.
kumparanNEWS
Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertukar cenderamata usai pertemuan bilateral di St Petersburg Rusia. Foto: Youtube/ Sekertariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertukar cenderamata usai pertemuan bilateral di St Petersburg Rusia. Foto: Youtube/ Sekertariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden RI Prabowo Subianto tampaknya punya tempat spesial di mata Presiden Rusia Vladimir Putin. Dari berbagai hadiah yang disiapkan, ada satu buku yang tampak begitu istimewa yang diberikan kepada Prabowo.
ADVERTISEMENT
Buku bersampul cokelat-merah bertuliskan bahasa Rusia warna emas. Ada gambar belati di hard cover buku itu.
Rupanya, buku ini merupakan karya Prabowo. Judulnya, Kepemimpinan Militer. Rusia menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Rusia lalu diterbitkan secara luas di Rusia.
"Bapak Presiden selama Bapak sebagai Menteri Pertahanan menulis buku mengenai kepemimpinan militer kami menerjemahkan ke Bahasa Rusia dan menerbitkannya di Rusia," kata Putin kepada Prabowo di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6) waktu setempat.
"Terima kasih," kata Prabowo.
Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertukar cenderamata usai pertemuan bilateral di St Petersburg Rusia. Foto: Youtube/ Sekertariat Presiden
Buku ini diterbitkan Rusia jelang kunjungan Prabowo. Buku yang merangkum gagasan dan filosofi kepemimpinan militer Prabowo ini secara resmi diterbitkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di Saint Petersburg.
“Bapak Prabowo memiliki bakat sastra yang luar biasa. Dia menulis cukup banyak materi dan buku yang sangat menarik,” ujar Wakil Direktur Sains Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Vladimir Sautov, dikutip dari keterangan pers.
ADVERTISEMENT
“Dia mempercayakan kami untuk menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Rusia. Bersama agen Indonesia, kami menandatangani perjanjian untuk melindungi hak kekayaan intelektual,” tambahnya.
Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertukar cenderamata usai pertemuan bilateral di St Petersburg Rusia. Foto: Instagram/ @presidenrepublikindonesia
Proses penerjemahan dan penyuntingan buku ini melibatkan sejumlah tokoh dan ahli yang memiliki kedekatan dengan Indonesia. Buku tersebut diterjemahkan oleh seorang diplomat Rusia yang fasih berbahasa Indonesia, dan disunting oleh tim editor Rusia berpengalaman.
Sejumlah nama turut terlibat, termasuk Alexander Anatolievich Ivanov, mantan Duta Besar Rusia untuk Indonesia dan ASEAN, yang berkontribusi dalam penyusunan dan adaptasi naskah.
Kontributor penting lainnya adalah Vladimir Morozov, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh, yang dikenal luas di Indonesia karena pernah bertugas selama 11 tahun dan fasih berbahasa Indonesia.
“Kami membentuk tim yang mengambil pendekatan informal terhadap pekerjaan ini. Maksud saya bahwa kami berusaha—dan bersyukur—kami berhasil menjadwalkan penerbitan buku ini bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia,” ungkap Sautov.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantin, St Petersburg, Rusia pada Kamis (19/6/2025). Foto: Dok. Kantor Istana Konstantinovsky
Tak cuma itu, Rusia juga berencana membawa buku Prabowo ini untuk dikaji lebih dalam di kalangan militer dan ilmuwan strategis.
“Memoar ini ditulis oleh Bapak Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Sebuah tugas diberikan kepada akademi militer Kepala Staf Umum,” jelas Sautov.
Penerbitan ini menjadi tonggak baru dalam diplomasi budaya dan pertahanan antara Indonesia dan Rusia. Lebih dari sekadar literatur militer, buku ini menjadi simbol pertukaran nilai-nilai kepemimpinan dan kebangsaan antara dua negara yang kian erat menjalin kerja sama strategis.