Hadirkan Air Bersih yang Murah dan Berkeadilan untuk Jakarta

8 November 2021 20:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta meninjau penyediaan air bersih di Jakarta. Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta meninjau penyediaan air bersih di Jakarta. Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta terus mendorong warga menggunakan air bersih perpipaan. Jaringan air bersih ini juga terus diperluas.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta juga telah mengubah aturan tarif air bersih yang lebih murah dan berkeadilan. Sehingga semakin banyak warga mendapatkan akses air bersih dan berpindah dari penggunaan air tanah.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Yusmada Faizal mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 45 Tahun 2021 tentang Pemberian Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air Minum dan Pergub No. 57 Tahun 2021 tentang Penyesuaian Tarif Otomatis (PTO) Air Minum.
“Sebelum subsidi, warga dikenakan tarif Rp 32.000/m³. Sedangkan setelah subsidi tarifnya menjadi Rp 3.550/m³ untuk Rumah Tangga Sederhana dan Rp 4.900/m³ untuk Rumah Tangga Menengah," kata Yusmada dalam keterangannya, Senin (8/11).
Penyediaan air bersih di Jakarta. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Tak hanya itu, aturan itu juga mengatur penyesuaian tarif air bersih di Kepulauan Seribu. Sebelumnya tarif di Kepulauan Seribu mulai dari Rp 25.000/m3 untuk kelompok tarif sosial sampai dengan Rp 39.000/m3 untuk kelompok tarif tertinggi.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, tarif air di Kepulauan Seribu dimulai dari Rp 1.050/m3 untuk kelompok tarif sosial sampai dengan Rp 12.550/m3 untuk kelompok tarif tertinggi," jelas Yusmada.
Fasilitas penyaluran air bersih melalui pipa oleh PAM Jaya memang belum mencakup semua wilayah di Jakarta. Untuk dapat melayani warga, ada sejumlah kios air bersih yang disiagakan di berbagai tempat yang belum tersentuh jaringan pipa air bersih.
"Cakupan pelayanan air bersih di daratan Jakarta melalui jaringan perpipaan baru mencapai 64%, sedangkan cakupan pelayanan air bersih di Kepulauan Seribu dan kios air di area-area underserviced mencapai 90%," tutur dia.
"Distribusi air bersih dilaksanakan oleh PD PAM Jaya melalui jaringan perpipaan, kios-kios air di daerah yang belum terlayani jaringan perpipaan dan pelayanan menggunakan SPAM SWRO di Kepulauan Seribu," imbuh dia.
Gubernur DKI Jakarta meninjau penyediaan air bersih di Jakarta. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Selama proses pemenuhan perpipaan, Pemprov DKI Jakarta memenuhi sejumlah fasilitas air bersih mulai Instalasi Pengelola Air (IPA) hingga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
ADVERTISEMENT
Yusmada mengatakan, pihaknya juga terus memaksimalkan pemanfaatan air permukaan (waduk, kali, dan sebagainya) sebagai sumber air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA), desalinasi dengan menggunakan IPA berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), pengadaan IPA Mobile dan mobil tangki air, serta pembangunan kios air, pemanfaatan efluen air IPAL JSS, dan perlindungan daerah tangkapan air.
Di sisi lain, pembangunan IPA dan SPAM juga terus dibangun. Misalnya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) eksisting (IPA Buaran I & 2, IPA Pejompongan, IPA Cilandak, dan sebagainya), Pembangunan SPAM Pesanggrahan, Pembangunan SPAM Ciliwung, Pembangunan SPAM Jatiluhur, Pembangunan SPAM Karian-Serpong, dan Pembangunan SPAM Buaran 3.
"Untuk 2021 ini, kami terus menyusun Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) di DKI Jakarta, pembangunan IPA SWRO di P. Sebira, Kepulauan Seribu berkapasitas 1,5 lps, pembangunan IPA di Setu Babakan berkapasitas 30 lps," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
"Lalu, pembangunan IPA di Waduk Sunter Selatan berkapasitas 5 lps, pembangunan 10 unit kios air, pengadaan 12 unit mobil tangki air, pengadaan IPA mobile, dan rencana pemberian subsidi untuk pelayanan air minum PD PAM JAYA melalui kios air dan SPAM SWRO," ucap dia.
Penyediaan air bersih di Jakarta. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penyesuaian tarif ini untuk menghadirkan keadilan bagi warga dalam mendapatkan fasilitas air bersih.
“Begitu juga dengan warga Jakarta di daratan, ketika membeli air di penjual gerobak keliling itu harga membayar bisa sekitar Rp 70.000/m3, kira-kira untuk satu bulan itu mereka harus mengeluarkan Rp 600.000/bulan untuk konsumsi air bersih. Sementara di sisi lain bagi mereka yang punya akses pada air PAM bisa jadi hanya sekitar Rp 120.000/bulan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Di dua tempat itu kami hadir memberikan layanan air bersih bersubsidi dan memastikan bahwa ada kios air PAM yang membuat mereka bisa mendapatkan air bersih dengan harga yang terjangkau,” tutupnya.