Hagia Sophia Jadi Klaster Baru Penularan Corona, 500 Orang Dinyatakan Positif

13 Agustus 2020 23:19 WIB
Umat Muslim melakukan salat Idul Adha di Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki. Foto: Murad Sezer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Umat Muslim melakukan salat Idul Adha di Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki. Foto: Murad Sezer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Hagia Sophia kembali dibuka sebagai masjid dan telah menggelar salat Jumat dan salat Idul Adha perdana. Namun, Hagia Sophia justru menjadi klaster baru penyebaran corona di Turki.
ADVERTISEMENT
Dilansir Arab News, Kamis (13/8), pejabat kesehatan mengatakan, munculnya klaster baru di Hagia Sophia dikarenakan jemaah tidak menjaga jarak secara disiplin selama melaksanakan ibadah.
Sebagaimana diketahui, Hagia Sophia mulai menggelar salat Jumat perdana pada 24 Juli lalu dan dihadiri sekitar 350 ribu jemaah. Di antaranya, ada sekitar 500 jemaah, termasuk anggota parlemen dan jurnalis, yang dinyatakan positif virus corona.
Suasana di dalam Hagia Sophia jelang salat Jumat perdana (24/7/2020). Foto: Twitter/@ayasofyacamii
Pada saat salat Jumat, banyak jemaah yang tidak mengenakan masker dan tidak menjaga jarak.
Angka kasus harian virus corona di Turki kembali bertambah dan bahkan melampaui 1.000 kasus setelah libur Idul Adha. Pejabat kesehatan yang dihubungi Arab News mengatakan, situasi pandemi memburuk sejak bulan lalu, dan menyebut ibadah perdana di Hagia Sophia dilakukan tanpa tindakan pencegahan yang tepat dan sesuai.
Umat Muslim melakukan salat Idul Adha di Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki. Foto: Murad Sezer/REUTERS
"Setelah Hagia Sophia dibuka, kami mendengar banyak sekali kasus di antara para politisi," kata dokter yang meminta namanya tidak disebutkan. "Tapi itu karena mereka selalu melakukan pengecekan rutin setiap tiga hari untuk memastikan mereka benar-benar sehat."
ADVERTISEMENT
Dia juga menyebut "Jika masyarakat juga melakukan tes yang sama, angka kasus akan lebih tinggi. Dan jika diteruskan seperti ini, maka tidak ada orang di rumah sakit yang tidak terinfeksi... Bahkan mungkin ada kekurangan tenaga medis yang mungkin mengundurkan diri dari pekerjaannya atau menjadi sakit."
***
Saksikan video menarik di bawah ini.