Haikal Hassan Reaktif Corona, Pemeriksaan soal Mimpi Bertemu Rasulullah Ditunda

23 Desember 2020 12:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Haikal Hassan saat mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa(19/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Haikal Hassan saat mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa(19/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan terhadap Haikal Hassan di Polda Metro Jaya terkait mimpi bertemu Rasulullah, Rabu (23/12) terpaksa ditunda. Sebab, Jubir PA 212 itu reaktif corona saat rapid test sebelum pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
Hal itu dibenarkan oleh Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Umar Shahab. Kondisi kesehatan Haikal diketahui berdasarkan rapid test antibodi.
"Iya dia reaktif dari hasil rapid test antibodinya reaktif," kata Umar, Rabu (23/12).
Demi mendapatkan hasil yang lebih pasti, Haikal dibawa ke RS Polri untuk menjalani swab test PCR. Ia dibawa ke sana dengan ambulans dan dikawal petugas yang menggunakan APD.
"Jadi untuk kepastian dan kesehatan yang bersangkutan kita anjurkan untuk melakukan PCR ke RS Polri," kata Umar.
Rapid test memang wajib dilakukan oleh semua orang yang akan diperiksa di Polda Metro Jaya. Hal itu merupakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Haikal Hassan dilaporkan oleh Forum Pejuang Islam. Laporan itu tertuang dalam LP/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 14 Desember.
ADVERTISEMENT
Pernyataan bermimpi Rasulullah itu dilontarkan Haikal Hassan di acara pemakaman enam pengawal Habib Rizieq dan diunggah di akun YouTube Front TV. Video tersebut berdurasi 19:05 menit itu berjudul 'SAMBUTAN & DOA IB-HRS, UBN, BABE HAIKAL DI PEMAKAMAN SYUHADA'.
Ketua Umum Forum Pejuang Islam, Gus Rofi'i mengatakan, ucapan Haikal Hassan itu bisa memperkeruh suasana terkait tewasnya 6 pengawal Habib Rizieq Syihab dan menyesatkan umat Islam.
Gus Rofi'i beralasan, jika pernyataan ini tak dihentikan akan menimbulkan contoh yang tidak baik dan bisa ditiru pihak-pihak lain demi meraih keuntungan tertentu.
Sementara menurut Haikal, pernyataannya itu hanya untuk menghibur keluarga yang berduka. Ia juga tidak tahu jika saat itu ada yang merekam dan disebarkan ke internet.
ADVERTISEMENT