Haiti Perpanjang Keadaan Darurat hingga 3 April 2024

8 Maret 2024 3:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berjalan melewati jenazah pria saat bentrokan antara polisi dan anggota geng di lingkungan Portail di Port-au-Prince di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: AP/Odelyn Joseph
zoom-in-whitePerbesar
Warga berjalan melewati jenazah pria saat bentrokan antara polisi dan anggota geng di lingkungan Portail di Port-au-Prince di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: AP/Odelyn Joseph
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Haiti pada hari Kamis (7/3) memperpanjang keadaan darurat di Departemen Ouest, ibu kota Port-au-Prince, selama satu bulan hingga 3 April 2024, setelah meningkatnya kekerasan dari geng kriminal yang berusaha menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry.
ADVERTISEMENT
Sementara jam malam diberlakukan hingga 11 Maret 2024.
Dikutip dari Reuters, pemerintah Haiti mengatakan hal ini dilakukan untuk "menegakkan kembali ketertiban dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengambil kembali kendali situasi."
Keadaan darurat pertama kali diumumkan pada Minggu (3/3) ketika pertempuran meningkat, ribuan narapidana dikeluarkan dari penjara dan diperkirakan puluhan ribu orang mengungsi.

PM Ariel Henry Dilaporkan Ada di Puerto Rico

PM Haiti Ariel Henry. Foto: Reginald Louissaint Jr / AFP
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry mendarat di Puerto Rico pada Selasa (5/3). Kabar ini memperjelas keberadaan PM Henry yang sempat tidak diketahui sejak perjalanan ke Kenya.
Meski demikian, dikutip dari Reuters, masih ada pertanyaan bagaimana dan kapan dia akan kembali ke Haiti. Sebab, situasi di Haiti sedang tidak kondusif karena geng kriminal terus mendesaknya untuk mundur dari jabatannya.
ADVERTISEMENT
PM Henry melakukan perjalanan ke Kenya minggu lalu untuk mencapai kesepakatan dengan pasukan keamanan multinasional yang didukung PBB untuk melawan geng-geng kriminal Haiti yang melakukan kekerasan agar dia mundur dari jabatannya.
Kantor gubernur Puerto Rico mengkonfirmasi PM Henry sudah mendarat di ibu kota San Juan. Sebelumnya, media lokal melaporkan bahwa Republik Dominika tidak mengizinkan pesawatnya mendarat di sana. Pemerintah Republik Dominika tidak segera membalas permintaan komentar atas laporan tersebut.