Haji Denny: Kekayaan Kalsel Tak Membuat Rakyat Makmur, Saatnya Gubernur Baru

5 Desember 2020 20:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cagub Kalsel, Denny Indrayana, saat hari terakhir kampanye di markas pemenangan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cagub Kalsel, Denny Indrayana, saat hari terakhir kampanye di markas pemenangan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Denny Indrayana, memanfaatkan hari terakhir masa kampanye Pilkada 2020 dengan berorasi politik di markas tim pemenangan di Banjarbaru, Sabtu (5/12).
ADVERTISEMENT
Eks Wamenkumham tersebut menyatakan, setelah melalui masa kampanye dan debat, saatnya rakyat Kalsel menentukan pilihan dengan hati nurani. Sebab sosok yang akan dipilih, bakal menentukan nasib Kalsel ke depan.
Denny juga mengingatkan kepada partai pendukung, relawan, dan masyarakat untuk menjaga dan mengawasi pencoblosan dari tiap kecurangan.
"Saatnya wujudkan kemakmuran Banua dengan hadirnya Gubernur baru" ujar Denny dalam keterangannya.
Denny pun menyampaikan refleksi selama menjalani 2,5 bulan masa kampanye. Menurut Denny, banyak catatan yang dipetik dari perjalanan pencalonannya sebagai Cagub Kalsel.
Cagub Kalsel, Denny Indrayana, saat hari terakhir kampanye di markas pemenangan. Foto: Dok. Istimewa
Denny menyebut salah satu catatan yakni Kalsel yang dikaruniai kekayaan sumber daya alam yang luar biasa. Ia menilai, kekayaan SDA di Kalsel jika dikelola dengan antikorupsi dan amanah, bisa membawa kemanfaatan dan keberkahan bagi rakyat.
ADVERTISEMENT
"Sebaliknya, jika gagal memberikan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan muncul korupsi, kolusi, maka justru akan membawa bencana alam, banjir, kebakaran dan lainnya," ucapnya.
Denny mempertanyakan mengapa kekayaan alam Kalsel tak menghadirkan kemakmuran bagi rakyatnya.
"Di mana letak kesalahannya? Sebagaimana yang sering saya katakan, ini lantaran ada dua hal yang hilang, yakni keadilan dan amanah. Tanpa keadilan kekayaan hanya akan menjadi tontonan tanpa dinikmati rakyat. Seribu sungai akan jadi seribu lubang tambang, Kalimantan bisa jadi mantan kali," jelasnya.
Ia mengatakan, Walhi Kalsel telah mengingatkan bahwa saat ini sudah masuk darurat ruang dan ekologi bencana. Hal tersebut harus disikapi dengan hati-hati. Tata kelola yang keliru, kata Denny, hanya akan menghadirkan kesenjangan ekonomi.
Gerindra resmi usung Denny Indrayana di Pilgub Kalimantan Selatan. Foto: Dok. Istimewa
"Lebih dari 1 tahun keliling Kalsel, bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kekayaan tak bisa menghadirkan kemakmuran. Bagaimana Kabupaten Batola hanya bisa melihat tongkang hilir mudik, tapi kesenjangan dengan Banjarmasin sangat jauh. Di Banua Anam, jalan yang berlubang masih menjadi realitas yang tak bisa ditutupi. Ada 33 persen jalan provinsi rusak," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Kita bukan ingin menyalahkan siapa-siapa, ingin hadirkan catatan kritis. Dengan data dan fakta, itulah realita debat, agar masyarakat tahu bangaimana kompetensi calon," tutupnya.
Diketahui dalam Pilgub Kalsel, Denny berpasangan dengan Difriadi Derajat diusung Partai Gerindra, Partai Demokrat, PPP, Partai Berkarya dan Partai Hanura.
Sementara lawannya merupakan petahana Sahbirin Noor-Muhidin yang diusung Partai Golkar, PAN, PDIP, PKB dan PKS, Partai NasDem, PSI, PKPI dan Perindo.