Halte Bus di Yerusalem Meledak: 15 Orang Luka; Israel Tuduh Palestina

24 November 2022 8:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas polisi memegang seekor anjing di dekat bus yang rusak setelah ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas polisi memegang seekor anjing di dekat bus yang rusak setelah ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
ADVERTISEMENT
Dua ledakan terpisah yang menargetkan halte bus terjadi di Kota Yerusalem, Israel, pada Rabu (23/11). Kedua insiden ini mengakibatkan sedikitnya 15 orang luka-luka.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan dari Radio Angkatan Darat Israel, ledakan tersebut diakibatkan oleh alat peledak yang sebelumnya telah ditanam di tempat kejadian — artinya, merupakan sebuah serangan yang direncanakan.
Tetapi, pihak kepolisian belum mengkonfirmasi kebenaran klaim itu, seraya menambahkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Ledakan pertama diketahui terjadi di dekat pintu halte ke luar kota dari Yerusalem dan melukai 12 orang — dua di antaranya kritis. Kemudian, 30 menit berselang kembali terjadi ledakan di halte lain yang lokasinya tidak jauh dari tempat ledakan pertama.
Ledakan kedua menghancurkan sebuah bus dan melukai tiga orang, tetapi angka ini masih kemungkinan dapat bertambah. Setidaknya tiga orang terluka dalam ledakan kedua.
Pasukan keamanan dan penyelamat bekerja di lokasi ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS

Hamas Sambut Baik Dua Ledakan Bom di Halte Bus Yerusalem Israel

Dalam menyikapi kabar ini, kelompok militan Palestina penguasa Jalur Gaza, Hamas, menyambutnya dengan sukacita.
ADVERTISEMENT
Respons itu diutarakan oleh juru bicara Hamas, Abd al-Latif al-Qanua, tidak lama usai ledakan terjadi. Ia memujinya sebagai tindakan heroik. Meski begitu, pihak Hamas tidak secara langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina dan rakyat kami di kota Yerusalem yang diduduki atas operasi khusus yang heroik di halte bus,” ujar al-Qanua.
Insiden ledakan ini terjadi di tengah negosiasi terkait penyusunan pemerintahan koalisi sayap kanan terbaru sedang berlangsung. Israel baru menyelenggarakan pemilu pada 1 November lalu dan hasilnya, eks perdana menteri Benjamin Netanyahu kembali terpilih.
Sekutu utama Netanyahu sekaligus anggota parlemen sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi lokasi ledakan dan mengecam peristiwa tersebut.
Polisi Israel memeriksa bus yang rusak setelah ledakan di halte bus di Yerusalem Rabu (23/11/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS

Israel Tuduh Milisi Palestina sebagai Pelaku Ledakan di Halte Bus Yerusalem

Kepolisian Israel telah meluncurkan investigasi awal untuk menemukan pelaku ledakan. Mereka menduga kuat serangan dilakukan milisi Palestina.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Yerusalem.
Jubir kepolisian Israel Eli Levi menyebut, ledakan disebabkan oleh bahan peledak berkekuatan besar. Ia mengecam keras kejadian itu.
"Tidak pernah ada serangan terencana di Yerusalem dalam beberapa tahun terakhir ini," kata Levi seperti dikutip dari Reuters.
Laporan radio Tentara Israel, bahan peledak disimpan di sebuah tas. Salah satu bahan peledak berisi paku demi memaksimalkan daya ledaknya.
Sementara keterangan medis Israel menyebut, dalam dua ledakan 12 orang terluka pada kejadian pertama. Tiga orang sisanya cidera akibat ledakan berikutnya.
Seluruh korban luka kini masih mendapat perawatan intensif. Sedangkan korban jiwa kehilangan nyawa akibat luka yang terlampau parah dan tidak bisa diselamatkan meski sudah dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT