Hamas Serukan Persatuan setelah Rekonsiliasi Palestina Terwujud di China

23 Juli 2024 14:44 WIB
Ā·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota senior gerakan Islamis Palestina Hamas Mussa Abu Marzuk berbicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Wisma Negara Diaoy, Beijing, Cina, Selasa (23/7/2024). Foto: PEDRO PARDO/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Anggota senior gerakan Islamis Palestina Hamas Mussa Abu Marzuk berbicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Wisma Negara Diaoy, Beijing, Cina, Selasa (23/7/2024). Foto: PEDRO PARDO/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hamas angkat bicara perihal kesepakatan pembentukan pemerintahan persatuan nasional Palestina. Rekonsiliasi itu dijalin di China pada Selasa (23/7).
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan di Beijing, sebanyak 14 faksi sepakat rekonsiliasi demi membentuk pemerintahan gabungan. Faksi yang sepakat termasuk Hamas dan Fatah.
Menurut pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuk, rekonsiliasi ditujukan agar Palestina bersatu di masa depan.
"Hari ini kami meneken persetujuan persatuan nasional dan kami berkata untuk menyelesaikan perjalanan ini adalah persatuan nasional," kata Abu Marzuk seperti dikutip dari AFP.
"Kami berkomitmen terhadap persatuan nasional dan kami menyerukannya," sambung dia.
Kesepakatan persatuan nasional terwujud setelah perang Gaza masuk bulan ke sembilan.
Kampanye militer Israel di Gaza menurut perhitungan otoritas setempat telah menewaskan 39 ribu orang. Sebagian besar di antaranya adalah warga sipil wanita dan anak-anak.
Pemerintahan di Palestina terpecah setelah pemilu 2006 yang dimenangi Hamas. Pemilu tersebut berujung pertikaian berdarah yang membuat Hamas dan Fatah bermusuhan.
ADVERTISEMENT
Hamas sejak 2007 mendirikan pemerintahan sendiri di Gaza dan menguasai sepenuhnya wilayah itu. Sedangkan faksi Fatah kini menjadi pengendali Otoritas Palestina. Mereka memerintah di Tepi Barat yang masih diduduki Israel.