Hampir 2 Tahun Ditunda, Turki Setujui Swedia Jadi Anggota NATO

24 Januari 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara pada konferensi pers selama KTT NATO di Madrid, Spanyol 30 Juni 2022. Foto: Yves Herman/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara pada konferensi pers selama KTT NATO di Madrid, Spanyol 30 Juni 2022. Foto: Yves Herman/Reuters
ADVERTISEMENT
Parlemen Turki pada Selasa (23/1) sepakat menyetujui permohonan keanggotaan Swedia dalam aliansi militer pimpinan Amerika Serikat, NATO, setelah tertunda selama 20 bulan.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Swedia kini semakin dekat menyusul negara tetangganya, Finlandia, yang telah lebih dulu bergabung dengan NATO.
Dikutip dari Reuters, persetujuan Ankara diperoleh dari pemungutan suara di Majelis Umum — yang didominasi oleh koalisi pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, dengan hasil 287:5.
Sekutu nasionalis dari Partai AKP, MHP, hingga partai oposisi utama di Turki, CHP, juga mendukung permohonan Swedia. Namun, partai oposisi nasionalis, islamis, dan berhaluan kiri lainnya menolak.
Kepala Komite Urusan Luar Negeri Turki, Fuat Oktay, dalam sidang di parlemen mengatakan, Partai AK yang berkuasa akhirnya menyetujui permohonan itu setelah Swedia mengambil langkah-langkah positif dalam memerangi terorisme.
Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom Foto: Lehtikuva/Antti Hamalainen
"Kami mendukung perluasan NATO untuk meningkatkan upaya pertahanan aliansi. Kami berharap sikap Finlandia dan Swedia dalam memerangi terorisme menjadi contoh bagi sekutu-sekutu kami yang lain," ujar Oktay.
ADVERTISEMENT
Persetujuan itu nantinya akan dicantumkan dalam Undang-Undang, yang diperkirakan bakal diteken Erdogan beberapa hari ke depan.
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, berterima kasih dan mengapresiasi persetujuan dari parlemen Turki. "Kami sekarang menantikan Presiden Erdogan untuk menandatangani dokumen ratifikasi tersebut," ujarnya dalam pernyataan tertulis.

Hanya Tersisa Persetujuan Hungaria

Adapun selama hampir dua tahun terakhir, Ankara tidak menyetujui permohonan Swedia lantaran negara Nordik ini 'melindungi' anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) — organisasi yang dicap Turki sebagai teroris.
PKK yang juga dianggap sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa dan AS itu dilaporkan terlibat dalam upaya kudeta di Turki pada 2016.
Menanggapi kekhawatiran Ankara, Stockholm pun memperkenalkan Undang-Undang Anti-Terorisme baru yang lebih ketat. Kini, menjadi anggota organisasi teroris adalah ilegal dan otoritas Swedia pun mulai menangkap orang-orang yang terlibat dengan PKK.
Para pemimpin NATO foto bersama saat menghadiri KTT NATO di Vilnius, Lithuania. Foto: Andrew Caballero-Reynolds/Pool via REUTERS
Swedia mendobrak sejarah dengan mengubah haluan politiknya yang semula non-blok menjadi lebih condong ke Barat. Hal ini terjadi usai Rusia meluncurkan operasi militer khususnya di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dengan mempertimbangkan keamanan negara, Swedia pada 2022 pun mengajukan permohonan keanggotaan ke NATO. Langkah serupa juga dilakukan oleh Finlandia.
Namun, proses keanggotaan Swedia terkendala oleh persetujuan dari Turki dan Hungaria. Hingga saat ini, hanya tersisa Hungaria sebagai anggota NATO yang belum menyetujui permohonan Swedia.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, seluruh anggota NATO harus menyetujui permohonan dari negara-negara yang ingin bergabung dengan aliansi militer Barat itu.
Sehingga, ketika Hungaria sudah memberikan lampu hijau — maka Swedia secara resmi bergabung dengan NATO sebagai anggota baru.