Hampir Sepertiga Warga India Menolak untuk Disuntik Vaksin Corona

19 Januari 2021 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas kesehatan bereaksi ketika dia menerima dosis vaksin corona COVISHIELD di sebuah pusat kesehatan di Jetalpur di pinggiran kota. Ahmedabad, India, Sabtu (16/1). Foto: Amit Dave/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas kesehatan bereaksi ketika dia menerima dosis vaksin corona COVISHIELD di sebuah pusat kesehatan di Jetalpur di pinggiran kota. Ahmedabad, India, Sabtu (16/1). Foto: Amit Dave/Reuters
ADVERTISEMENT
Sebanyak sepertiga warga India memilih untuk tidak mau menerima vaksin COVID-19 tahap pertama vaksinasi massal.
ADVERTISEMENT
India memulai tahap awal vaksinasi virus corona pada Sabtu (16/1/2021) sampai Senin (18/1/2021). Dari tiga hari awal pemerintah menyebutkan sebanyak 381.305 orang telah divaksin.
Angka itu dianggap jauh dari target dicanangkan. Sebab, sampai Juli mendatang Pemerintah menginginkan 300 juta dari 1 miliar lebih populasi India sudah disuntik vaksin.
Di ibu kota New Delhi pada tiga hari pertama vaksinasi hanya 53 persen orang yang diperkirakan datang untuk divaksin.
Pekerja dengan alat pelindung diri memindahkan botol-botol berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca COVISHIELD melalui mesin pemeriksaan di sebuah laboratorium di Institut Serum India di Pune, India, Senin (30/11). Foto: Francis Mascarenhas/REUTERS
“Ini adalah hari-hari awal dan kami memahami orang-orang menunggu untuk melihat bagaimana prosedurnya berjalan dan bagaimana vaksin lain berlaku,” kata Suneela Garg, anggota gugus tugas virus corona untuk ibu kota, New Delhi.
Sementara itu, di sebuah pusat kesehatan masyarakat di distrik Rohtak di negara bagian utara Haryana, hanya 29 orang yang hadir dari 100 orang yang diperkirakan datang.
ADVERTISEMENT
“Orang-orang sangat ketakutan. Kami tidak bisa memaksa siapa pun untuk divaksin, itu sukarela,” kata seorang dokter yang tidak disebutkan namanya.
Pekerja memeriksa kotak-kotak berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca COVISHIELD yang tersimpan di ruang pendingin di sebuah laboratorium di Institut Serum India di Pune, India, Senin (30/11). Foto: Francis Mascarenhas/REUTERS
Minimnya kesadaran warga India untuk divaksin membuat Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan putar otak. Dia mengubah bio profil pada akun Twitternya menjadi “VAKSIN BEKERJA”.
Aksi itu dilakukan untuk meredakan keraguan publik tentang kabar penyebaran narkoba pada vaksin yang beredar di media sosial.
“Sejak awal, kami telah memperingatkan orang-orang untuk tidak khawatir tentang misinformasi yang disebarkan ini,” ucap Vardhan.
Sejauh ini, dua vaksin telah disetujui untuk digunakan di India. Mereka adalah AstraZeneca dan vaksin lokal Covishield buatan Bharath Biotech .
Vaksinasi tahap awal menggunakan dua vaksin itu meninggalkan sedikit masalah. Pada Senin (18/1), terdapat dua kematian usai penyuntikan vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
Di samping tiga kematian, sebanyak 580 orang melaporkan efek samping setelah divaksin.