Hamzah Haz Khawatir PPP Tak Ada Lagi di DPR

20 Desember 2020 17:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gedung DPR RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Periode periode 2001-2004 sekaligus mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz mengaku khawatir akan masa depan partai yang kini suaranya paling buncit di DPR.
ADVERTISEMENT
Perolehan suara PPP yang terus menurun tiap tahunnya, dikhawatirkan Hamzah dapat berpengaruh pada eksistensi partai di DPR RI.
"Jadi di sini saya melihat kalau ini tidak dikelola dengan yang sungguh-sungguh bisa nanti itu Pemilu 2024 ya bisa hilang PPP-nya, dan karena itu bukan hanya saya juga merasa bertanggung jawab," ujar Hamzah dalam sambutannya di Muktamar IX PPP yang digelar secara virtual, Minggu (20/12).
Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2019. Foto: Basith Subastian/kumparan
Padahal, menurut Hamzah, pada masa kejayaannya dulu PPP menjadi salah satu partai yang diperhitungkan keberadaannya oleh partai politik besar lainnya semisal PDIP hingga Golkar.
"Pemilu umum 1999 sampai 2004 PPP itu 58 kursi, kita nomor 3, PDIP Golkar PPP tahun 1999 sampai 2004, kebetulan waktu saya memimpinnya itu Alhamdulillah dapat nomor 3," beber dia.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan, menurut Hamzah, terjadi penurunan perolehan kursi parlemen yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Penurunan perolehan suara, kata Hamzah, signifikan terjadi mulai dari gelaran Pemilu 2009 hingga edisi Pemilu terakhir pada 2019 lalu.
Hamzah Haz Foto: ANTARA
"Kemudian setelah itu terjadi penurunan penurunan yang cukup bagi saya buat galau hati saya melihatnya tahun 2009 barangkali waktu itu yang memimpin Saudara Suryadharma turun dari 58 kursi menjadi 38 kursi, kemudian zamannya Saudara Rommy 39 kursi dan yang tahun 2019 tinggal 19 kursi," ucap Hamzah.
Mencegah agar pengikisan suara itu tidak makin parah tiap tahunnya, strategi harus benar-benar dipikirkan secara matang. Selain menyiapkan visi misi yang terukur, upaya untuk mendapatkan suara di lapangan, kata dia, juga harus masif dilakukan bila PPP tetap ingin berada di parlemen 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Carilah pemimpin-pemimpin itu bukan hanya yang populer tetapi juga yang vote getter yang bisa menarik suara," kata Hamzah.
Sehingga ia berharap nantinya pemimpin itu dapat membawa PPP kembali pada marwahnya dan meningkatkan kembali suara elektoral dari partai di tiap daerah.