Harga Anjlok, Petani Bawang Merah di Bantul Bagikan Hasil Panen

23 Agustus 2019 11:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecewa dengan anjloknya harga bawang merah, petani membagikan 1 kuintal bawang merah kepada pengguna jalan di Ringroad Selatan, Bantul, DIY, Jumat (23/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kecewa dengan anjloknya harga bawang merah, petani membagikan 1 kuintal bawang merah kepada pengguna jalan di Ringroad Selatan, Bantul, DIY, Jumat (23/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga bawang merah di kalangan petani bawang merah lahan pasir pantai di Kabupaten Bantul anjlok hingga Rp 5 ribu per kilogram. Kecewa dengan harga tersebut, petani pun membagikan 1 kuintal bawang merah kepada pengguna jalan di Ring Road Selatan, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (23/8).
ADVERTISEMENT
Rujito (58), petani bawang merah asal Sanden, Bantul, mengatakan aksi ini merupakan wujud keprihatinan petani. Rendahnya harga jual bawang merah ini membuat banyak petani merugi.
“Sekarang Rp 5 ribu per kilo. Harga normal itu Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu. Harga ini turun mulai Idul Adha. Kalau masalah berdampak ya masalah pantai selatan daerah Sanden kan petani bawang merah baru mulai panen,” kata Rujito di lokasi.
Kecewa dengan anjloknya harga bawang merah, petani membagikan 1 kuintal bawang merah kepada pengguna jalan di Ringroad Selatan, Bantul, DIY, Jumat (23/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dia mengatakan harga yang anjlok ini berdampak pada 200 petani lahan pasir pantai. “Kalau masalah petani banyak, kalau lahan pasir saja ada 200 petani, khusus lahan pasir saja, belum yang tanah liat itu kan ada beberapa desa,” katanya.
Rujito berharap pemerintah turun tangan mengatasi turunnya harga bawang merah ini. “Itu gini, bisa terjadi karena musim. Masalah tengkulak juga bisa terjadi,” ujarnya.
Pengguna jalan yang dapat bawang gratis di Ringroad Selatan, Bantul, DIY, Jumat (23/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Terpisah, Subandi selaku Ketua Paguyuban Petani Bawang Merah Lahan Pasir Samas mengatakan harga bawang merah sempat anjlok hingga Rp 5 ribu karena serangan ulat. Selain itu, cuaca yang buruk juga berdampak pada kualitas bawang.
ADVERTISEMENT
“Kalau petani harga Rp 12 ribu per kg saja sudah lumayan. Tapi kalau Rp 5 ribu memang minus. Tapi masalahnya kemarin kena ulat, cuacanya terlalu dingin, kena kabut garam laut itu akhirnya hasilnya tidak maksimal kecil-kecil jadinya rendah. Kalau kualitas bagus harga masih stabil Rp 9.000-Rp 12.000,” ujar Subandi kepada kumparan.
Dia menjelaskan saat ini harga bawang di petani sudah mulai stabil bahkan bisa menyentuh Rp 15 ribu untuk kualitas terbaik. Namun memang jika kualitas jelek harga masih di sekitaran Rp 7 ribu.
“Tapi kalau hari-hari kemarin sempat Rp 5 ribu masalahnya bawangnya termasuk kurang bagus, terjelek. Jadi harga bawang yang panen raya lahan pasir itu harga tertinggi seri A Rp 15 ribu, seri B Rp 12 ribu, seri C Rp 9 ribu, terus BS terendah itu Rp 5 ribu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT