Hari ke-12 Evakuasi Lion Air, Tim DVI Telah Terima 194 Kantong Jenazah

Satu kantung jenazah tiba di RS Polri Kramat Jati, Rabu (7/11/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Tim DVI Mabes Polri merilis update data perkembangan proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Hingga hari keduabelas proses evakuasi korban, Tim DVI telah menerima 194 kantong jenazah. Sementara untuk data antemortem, tim DVI Mabes Polri telah menerima 256 laporan. Data ini merupakan update hingga Kamis (8/11) malam.

"Antemortem yang melapor sebanyak 256, terdiri dari antemortem RS Polri Jakarta 213 dan antemortem Bidokkes Polda Babel 43. Jumlah antemortem yang sudah terverifikasi sebanyak 189," kata Kepala Tim Ante Mortem DVI Polri Kombes Pol drg Saljiyana di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (9/11).

Saljiyana menambahkan, sebanyak 71 jenazah korban telah teridentifikasi dengan rincian 52 laki-laki dan 19 perempuan. Seluruh jenazah yang teridentifikasi telah diserahkan ke pihak keluarga.

"Posmortem diterima 194 kantong jenazah, data postmortem DNA sebanyak 626 sampel. Untuk (korban) yang teridentifikasi 71 individu, 52 laki-laki dan 19 perempuan," jelasnya.

Proses serah terima jenazah korban Lion Air di RS Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/11). (Foto: Raga Imam/kumparan)

Dalam kesempatan yang sama, Kabag Pensat Ropenmas Mabes Polri Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan, identifikasi korban akan terus dilakukan tanpa adanya batas waktu.

"Saya menegaskan kembali, kita Tim DVI tidak mengikuti Basarnas masa habisnya. Sampai (korban) teridentifikasi seluruhnya jadi tidak ada batas waktu Tim DVI," ujar Yusri.

8 Kantong Jenazah Korban Lion Air JT-610 Dibawa ke Posko Evakuasi JICT. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)

Lebih lanjut Yusri menuturkan, selain identifikasi korban, Polri juga masih melakukan trauma healing kepada keluarga korban dan terapi hiperbarik kepada para penyelam yang melakukan evakuasi korban.

"Sampai nanti terakhir kita tetap dan selalu pendampingan kepada pihak keluarga sampai selesai semuanya. Tetap masih ada pendampingan (keluarga) dan melaksanakan terapi hiperbarik kepada para penyelam," pungkasnya.

Lion Air Jatuh (Foto: Basith Subastian/kumparan)