Hari ke-4 Long Weekend: 50 Wisatawan di Puncak Bogor Rapid Test, 3 Orang Reaktif

31 Oktober 2020 10:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapid test di kawasan wisata di Bogor. Foto: Satpol PP Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapid test di kawasan wisata di Bogor. Foto: Satpol PP Bogor
ADVERTISEMENT
Pemkab Bogor menggelar rapid test acak terhadap wisatawan yang datang ke Puncak, Bogor, selama masa libur panjang (long weekend). Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor sekaligus tim Satgas COVID-19, Agus Ridhallah, mengungkapkan hari ini ada 3 orang reaktif dari 50 wisatawan yang dirapid test.
ADVERTISEMENT
"Melaksanakan kegiatan seperti kemarin, yaitu rapid tes. Dan sampai dengan pukul 08.00 WIB ini kita sudah mendapatkan 50 yang rapid dan 3 reaktif," ujar Agus kepada wartawan, Sabtu (31/10).
Sementara jika dihitung sejak hari pertama pelaksanaan rapid test massal selama libur panjang, total sudah ada 55 orang yang reaktif corona.
Suasana rapid test di kawasan wisata di Bogor. Foto: Satpol PP Bogor
"Hari pertama ya kita dapat sampai 50 yang reaktif. Hari kedua hanya 2, dan sekarang hari ketiga. Hari ini masih berlangsung tapi sudah ada 3 (reaktif). Kurang lebih ada 55 ya yang reaktif," ujar Agus.
"Ya mudah-mudahan itu kan masih rapid tes ya. Mudah-mudahan nanti swabnya tidak positif tapi negatif," imbuhnya.

Wisatawan Reaktif Corona Diminta Putar Balik ke Kota Asal

Agus menjelaskan, bagi wisatawan yang kedapatan reaktif terpaksa dilarang masuk ke kawasan Puncak. Mereka diminta putar balik ke daerah asalnya.
ADVERTISEMENT
Dari wisatawan yang dites, ia menyebut kebanyakan wisatawan yang reaktif ini berasal dari Jakarta.
Suasana rapid test di kawasan wisata di Bogor. Foto: Satpol PP Bogor
"Kan yang reaktif dari Jakarta ya. Kita akan data kemudian nanti dari Dinkes Kabupaten Bogor akan berkoordinasi dengan Dinkes DKI dan sekaligus dalam rangka pencegahan. Mereka dibalikkan kembali ke asal dan tentunya diimbau kepada yang bersangkutan diminta untuk mengisolasi mandiri. Seperti itu. Karena hasil swabnya beberapa hari lagi ya," tuturnya.
Menurut Agus, tujuan rapid test ini untuk menyeleksi wisatawan yang masuk ke kawasan Puncak. Sebab, potensi penularan masih mungkin terjadi, apalagi di tempat-tempat umum yang berpotensi memunculkan kerumunan, seperti wisata dan restoran.
"Tentunya kami harapkan bahwa seluruh pengunjung yang datang ke kawasan Puncak, dengan adanya rapid test ini, bisa lebih terseleksi dan bisa terdeteksi," ucap Agus.
ADVERTISEMENT
Kepada wisatawan, Agus mengimbau agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti pakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Masyarakat agar lebih berhati-hati patuhi protokol kesehatan. Kemudian kita harapkan semua warga yang masuk ke wilayah Puncak, karena Puncak sebagai kawasan wisata di sana memungkinkan terjadi kerumunan ini harus lebih berhati-hati, patuhi protokol kesehatan ya. Itu yang paling penting," tutup Agus.