Hari Pertama Joe Biden Berkuasa, Hambali Akan Mulai Diadili

22 Januari 2021 11:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjara Guantanamo Foto: AP Photo/Brennan Linsley
zoom-in-whitePerbesar
Penjara Guantanamo Foto: AP Photo/Brennan Linsley
ADVERTISEMENT
Jaksa Militer Amerika Serikat menuntut Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin alias Hambali dan dua rekannya atas peristiwa bom Bali 2002 dan bom Hotel JW Marriott tahun 2003 lalu.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan Pentagon pada Kamis (21/1/2021) waktu setempat. Tuntutan dijatuhkan 18 tahun usai mereka ditangkap di Thailand.
Riduan Isomuddin, alias Hambali, pelaku bom Bali. Foto: Department of Defense/MCT/ABACAPRESS.COM via Reuters
Kini Hambali dan dua rekannya asal Malaysia, Mohammed Nazir Bin Lep dan Mohammed Farik Bin Amin, ditahan di penjara milik AS di Teluk Guantanamo di Kuba.
"Tuntutan terhadap mereka termasuk persekongkolan, pembunuhan, upaya pembunuhan, dengan sengaja melukai orang, menyerang warga sipil, penghancuran properti, dan setelah pemeriksaan mereka semua melanggar hukum perang," ucap Pentagon seperti dikutip dari AFP.
Seorang warga menuliskan nama kerabatnya yang menjadi korban tragedi Bom Bali. Foto: Antara Foto/Fikri Yusuf
Pada 2016 Hambali sempat mengajukan penangguhan penahanan. Namun, ditolak karena dianggap berbahaya terhadap keamanan AS.
Hambali merupakan pemimpin kelompok radikal Jemaah Islamiyah. Kelompok itu dipercaya perwakilan Al-Qaeda di Asia Tenggara.
Jemaah Islamiyah diduga sebagai otak di balik Bom Bali 1 pada 2002 yang menewaskan 202 orang. Kelompok itu juga dituduh bertanggung jawab atas ledakan Hotel JW Marriott di Jakarta yang menewaskan 12 orang.
ADVERTISEMENT

Diumumkan di Hari Pertama Kekuasaan Biden

Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, AS. Foto: Tom Brenner/REUTERS
Tuntutan kepada Hambali diumumkan pada hari pertama Joe Biden berkuasa penuh di Negeri Paman Sam, Rabu (20/1) waktu setempat.
Biden menjabat sebagai Wapres di rezim Barack Obama. Presiden ke-44 AS itu pernah menutup penjara Guantanamo.
Namun, usulan itu menemui jalan buntu. Sebab, Kongres AS menolak dan menganggap niat Obama terlalu berisiko.
Pengganti Obama, Donald Trump, saat berkuasa di AS empat tahun, sama sekali tidak berniat menutup Guantanamo.
Guantanamo yang didirikan di era Presiden George W Bush adalah penjara yang menahan teroris kakap. Selain Hambali, kini masih ada sekitar 40 napi yang berada di Guantanamo.
Salah satu napi di Guantanamo ialah Khalid Sheikh Mohammed. Pria itu adalah otak di balik serangan 9/11.
ADVERTISEMENT