Harun Al Rasyid, Sang Raja yang Masih Kangen OTT KPK

13 Oktober 2021 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Pegawai KPK Harun Al Rasyid saat ditemui di pesantrennya di Bogor.  Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eks Pegawai KPK Harun Al Rasyid saat ditemui di pesantrennya di Bogor. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Pengabdian Harun Al Rasyid di KPK resmi berakhir pada 30 September 2021. Ia dipecat karena tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK dalam alih status menjadi ASN.
ADVERTISEMENT
Harun Al Rasyid bukan pegawai sembarangan KPK. Julukan Raja OTT KPK disematkan kepadanya karena kerap mengungkap kasus-kasus kakap di KPK.
Misal pada 2018, Satgas di bawah kepemimpinannya melakukan 12 kali operasi senyap, terbanyak di tahun itu.
Kini usai tak lagi menjadi pegawai KPK, Harun Al Rasyid disibukkan dengan kegiatan barunya mengurus pesantren di Bogor. Selain itu, ia juga berdagang barang kebutuhan pokok.
Di balik kesibukan berjualan air mineral dan mi instan, Harun Al Rasyid mengungkapkan masih kangen OTT KPK. Rasa kangen ini bukan tanpa alasan. Sebab sepertiga hidupnya yakni selama 16 tahun dihabiskan di KPK.
“Ya, sudah barang barang tentu ya (kangen OTT) karena itu sudah bertahun-tahun ya, kegiatan itu kita lakukan,” kata Harun ditemui di kediamannya di Yayasan Kiromim Baroroh Maiyyatullah Sosial dan Pendidikan di Perumahan Bukit Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, Rabu (13/10).
Penyidik KPK, Harun Al Rasyid. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Harun mengungkapkan, selama menjadi penyidik KPK sejak 2005, dirinya sudah banyak melakukan aktivitas OTT. Mulai dari memantau target hingga melakukan penangkapan.
ADVERTISEMENT
“Memantau orang, kemudian mengikuti pergerakan orang. Melakukan penangkapan itu kan sudah hampir ya, hampir seperti sepertiga perjalanan hidup saya. Karena sudah 16 tahun. Tentu ada rasa keinginan ingin melakukan itu ada,” ucap Harun.
Novel Baswedan (kanan) dan Kasatgas Penyidik KPK Harun Al Rasyid (kiri) saat memedikan keterangan di kantor Komnas HAM, Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Cak Harun -sapa akrabnya- mengaku menaruh harap masih bisa mengabdi dalam pemberantasan korupsi, termasuk kembali melakukan OTT. Dirinya sudah mempertimbangkan tawaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi ASN di Dittipikor Mabes Polri.
Cak Harun berharap jika kelak dirinya menjadi ASN Polri, ia masih bisa melakukan OTT seperti di KPK dahulu.
“Dan itu yang kami harapkan ketika kami bergabung di Kepolisan Negara Republik Indonesia, kami bisa melakukan itu lagi. Itu harapan kami terbesar,” tutur Cak Harun.