Hary Tanoe Pastikan Tak Ada Janji Bagi-bagi Kekuasaan di Koalisi Ganjar-Mahfud

6 Desember 2023 1:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres Mahfud MD bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesantren dan madrasah serta Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Jabodetabek di Inews Tower, Gondangdia,  Selasa (5/12/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Mahfud MD bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesantren dan madrasah serta Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Jabodetabek di Inews Tower, Gondangdia, Selasa (5/12/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum Perindo, Hary Tanoesoedibjo, mendampingi cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, bertemu dengan pimpinan ponpes dan madrasah se-Jabodetabek di INews Tower, Jakarta, Selasa (5/12). Dalam sambutannya, Hary Tanoe memastikan tak pernah ada pembahasan bagi-bagi kekuasaan di koalisi bersama PDIP, Hanura, dan PPP.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama politik empat partai: Perindo, PDIP, Hanura, dan PPP itu tidak melibatkan pembicaraan bagi-bagi kekuasaan. Kita sepakat dengan komitmen 'nanti ini bagian ini', tidak sama sekali," tegas Hary Tanoe di acara tersebut, Selasa (5/12).
"Yang kita lihat cuma satu, kehendak kita berjuang untuk menjadikan Indonesia besar, Indonesia emas, dan terjadilah kesepakatan," imbuhnya.
Hary Tanoe lalu membeberkan alasannya memilih merapat dengan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Ia mengungkapkan, salah satu alasannya adalah karena paslon Ganjar-Mahfud ia yakini bisa membawa Indonesia menjadi negara besar.
"Jadi pada waktu kami memutuskan, pilihannya jatuh kepada Ganjar Mahfud, terus mengabdi, saya sih enggak ada istilah koalisi tapi lebih tepatnya kerja sama politik," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Jika Ganjar-Mahfud menang nanti, kata Hary Tanoe, pihaknya memang akan duduk bersama untuk mencari anak-anak bangsa yang cocok duduk di pemerintahan. Namun ia memastikan, pemilihan itu tak berdasarkan ikatan pertemanan.
"Tapi siapa yang cocok di sini, di sana, karena kita ingin membangun Indonesia seperti yang kita cita-citakan," pungkasnya.