Hasil Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 di Hari Ketiga

12 Januari 2021 7:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berlanjut pada Senin (11/1). Pada pencarian kali ini, tim SAR gabungan masih fokus pada penelusuran bawah air alias penyelaman.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman selaku SAR Mission Coordinator (SMC) berharap pencarian maksimal karena cuaca di lokasi cerah.
"Kemudian rekan-rekan kita yang punya kemampuan penyelaman ini jumlahnya luar biasa. Mudah-mudahan hari ini juga mungkin masih ada yang terlibat langsung. Memang kita lebih fokus ke bawah air supaya lebih efektif. Jadi kita konsentrasi di bawah air," kata Rasman di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rasman mengatakan tidak ada yang spesifik harus diambil oleh para penyelam. Apa pun yang ditemukan akan dibawa ke permukaan.
Seorang anggota Palang Merah Indonesia menyemprotkan disinfektan di area Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
"Kemudian untuk pencarian tetap semua apa saja yang bisa kita ambil, pecahan, kemudian korban dan sebagainya kita upayakan," kata Rasman.
Salah satu yang menjadi fokus pencarian hari ini adalah pencarian korban yang menjadi penumpang pesawat. Hingga pukul 22.05 WIB, tim gabungan telah mengumpulkan 74 kantong jenazah berisi body remains atau potongan tubuh penumpang.
ADVERTISEMENT
"Terhitung jam 22.05 WIB pada tanggal 11 Januari 2021 hari ini, bahwa kita kembali mendapatkan tambahan 29 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh dari korban, yang berarti sudah menemukan total sebanyak 74 kantong jenazah," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus P.
Tim gabungan juga menemukan banyak material pesawat. Total ada 40 kantong berisi material pesawat yang telah dikumpulkan oleh tim gabungan.
"Kemudian untuk bagian-bagian material badan pesawat, ada tambahan 16 kantong untuk potongan kecil dan potongan besar 24 (kantong)," tuturnya.
Petugas membawa kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Senin (11/1 Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Sementara untuk pencarian black box, tim penyelam gabungan TNI AL sudah menyisir lokasi titik yang diduga lokasi black box berada. Berdasarkan evaluasi dari proses pencarian, titik pencarian difokuskan hanya pada satu sektor.
ADVERTISEMENT
"Sektornya tinggal 1. Kita buat segitiga luasnya 140 x 100 meter. Semoga ini semakin fokus," kata KSAL Laksamana Yudo Margono di KRI Rigel.
Namun, black box yang tertimbun puing masih menjadi halangan tim penyelam gabungan dalam proses pencarian.
"Kemarin sudah disampaikan Panglima TNI sinyalnya ketemu. Sekarang masih dalam pencarian dan tentunya karena di bawah masih banyak puing puing masih tertimbun di situ dengan sabar mereka tetap melaksanakan pencarian," kata Yudo lagi.
Yudo mengatakan seluruh tim penyelam, seperti Kopaska, Denjaka, Taifib, Dislambair, dan Penyelam TNI AL sudah bekerja sejak pagi. Ada 160 penyelam yang bekerja secara bergantian untuk mencari black box.
"Situasi laut tidak seperi kemarin, hari ini berombak dan tentu akan mempengaruhi visibility di bawah. Kami minta dengan profesionalisme mereka, tetap sabar mencari," tambah dia.
Sejumlah prajurit TNI AL pengawak KRI Rigel-933 mengamati robot bawah laut atau 'Remotely Operated Vehicle (ROV)' yang diturunkan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Untuk memudahkan pencarian black box, tim dari Kopaska, Taifib, Denjaka, Dislambair, dan penyelam TNI AL fokus membersihkan serpihan di dasar laut.
ADVERTISEMENT
Saat ini ada tim penyelam yang fokus membersihkan serpihan di dasar laut. Karena ini sangat tajam, jadi sangat membahayakan," kata Panglima Koarmada I Marsda TNI Abdul Rasyid.
Pembersihan ini dilakukan agar tim selanjutnya dapat lebih mudah menemukan black box. Seperti diketahui, lokasi black box sudah ditemukan dan ditandai.
Black box sendiri diperlukan karena berisi catatan semua data penerbangan yang relevan, selain percakapan di kokpit. Perekam suara mencatat semua suara di kokpit. Selain diskusi antar pilot, juga merekam suara perangkat pesawat, lalu lintas radio, diskusi antara awak kabin, dan pengumuman kepada penumpang.
"Ini nanti akan memudahkan tim penyelam untuk menemukan black box," tambah Rasyid.
Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah memulai mengidentifikasi jenazah penumpang Sriwijaya Air. Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan, meski pihaknya menerima jenazah dalam kondisi yang tidak utuh, bukan berarti pihaknya mengalami kesulitan melakukan proses identifikasi.
ADVERTISEMENT
Ada teknik khusus yang akan dilakukan untuk membuat sampel DNA para penumpang Sriwijaya Air ini tidak rusak.
Serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak berada di atas geladak KRI Rigel saat pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
"Ya kita tidak tahu kondisi jenazah sebelum di kamar mayat. Baru hari ini lah kita akan memeriksa kiriman body part dari TKP. Memang kendala mendapatkan kondisi jenazah tidak utuh tantangannya lebih berat. Tapi tidak berarti itu tidak bisa dilakukan. Kita punya teknik-teknik tertentu sehingga bisa bisa minimalisir sampel tidak dapat dibaca," ujarnya.
Tim DVI pun sudah berhasil mengidentifikasi satu jenazah atas nama Okky Bisma. Berdasarkan data manifes, Okky tercatat ada di daftar nomor 4 dan diketahui sebagai kru pesawat. Okky merupakan pria kelahiran 1991 dan tinggal di Jakarta Timur.
"Pada sore hari ini, tim dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan yaitu atas nama Okky Bisma," ungkap Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.
Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati menerima kantong jenazah ke dalam Posko CT Scan Post Mortem, RS Polri Kramat Jati. Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Selain itu, Rusdi mengungkapkan pihaknya akan memberikan bimbingan psikologi bagi keluarga korban agar bisa menerima musibah ini.
ADVERTISEMENT
"Kita memberikan bimbingan kepada keluarga korban agar keluarga korban secara psikologis tidak terganggu dan bisa menerima musibah itu," tuturnya.
Rusdi juga berharap kegiatan ini bisa efektif untuk membantu psikologi keluarga penumpang Sriwijaya Air yang datang ke RS Polri.
"Ya, mudah-mudahan semua berjalan efektif bisa membantu keluarga korban menerima keadaan dan psikologi keluarga korban bisa tetap normal," kata dia.