Hasil Penelitian: Booster Vaksin Pfizer Picu Kekebalan 95,6% dari COVID-19

22 Oktober 2021 7:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: BioNTech SE 2020/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: BioNTech SE 2020/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian terbaru menyatakan, dosis booster atau suntikan ketiga dari vaksin Pfizer memberikan perlindungan mencapai 95,6 persen dari COVID-19. Termasuk dari varian delta.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (22/10), penelitian ini dilakukan oleh Pfizer selaku pembuat vaksin.
Dalam penelitiannya, total ada 10.000 peserta terlibat. Mereka berusia 16 tahun ke atas. Rinciannya, usia 53 tahun sekitar 55,5 persen, usia 16 dan 55 tahun sekitar 23,3 persen dan sisanya usia 65 tahun atau lebih.
Pfizer mengatakan, efektivitas vaksin mereka terus menurun seiring waktu. Penurunan itu dari 96 persen setelah menerima dua dosis menjadi 84 persen selang empat bulan kemudian.
Mereka menambahkan, hanya ditemukan lima kasus COVID-19 pada kelompok yang telah booster.
Walid Gellad, seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, mengatakan dirinya melihat manfaat dari pemberian dosis ketiga untuk mencegah gelombang ketiga COVID-19 akibat varian delta.
ADVERTISEMENT
Namun, ia masih mempertanyakan mengenai regulasi pemberian booster di AS.
“Saya masih ingin tahu apakah ini (booster) diberikan pada orang yang jauh lebih tua. Karena tidak ingin kehabisan dan memberikan booster kepada anak berusia 25 tahun yang pernah menderita COVID sebelumnya," kata Gellad.
AS hanya memberikan booster dalam rentan enam bulan setelah masyarakat menerima dosis lengkap.
Namun booster hanya diberikan terhadap masyarakat berusia 65 tahun ke atas, mereka yang berisiko penyakit parah dan mereka yang berpotensi terpapar virus karena pekerjaan mereka.
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
Sedangkan seorang analis Jefferies Michael Yee, mengatakan hasil uji coba ini semakin menambah data bahwa booster memberikan perlindungan jangka panjang dari infeksi COVID-19.
"Tidak ada kasus penyakit parah yang dilaporkan, menunjukkan perlindungan yang kuat," tutur Yee.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Pfizer akan segera menyerahkan hasil rinci dari uji coba untuk publikasi peer-review ke FDA AS, Badan Obat Eropa dan badan pengatur lainnya.