Hasil Studi Sebut Varian Corona Inggris Tidak Picu Penyakit Berat

Seorang pria mengambil sampel di pusat tes di Goldsworth Park, karena varian Afrika Selatan dari novel coronavirus dilaporkan di beberapa bagian Surrey, di Woking, Inggris, 1 Februari 2021 Foto: Hannah McKay/Reuters

Varian corona Inggris tidak menyebabkan penyakit akut bagi pasien COVID-19 yang sudah dirawat di rumah sakit.

Studi baru tersebut dirilis di jurnal medis The Lancet pada Senin (12/4/2021). Varian Inggris atau strain B117 ditemukan pada akhir 2020 lalu.

Kini B117 menjadi momok menakutkan di tengah pandemi COVID-19. Varian ini kini menjadi strain paling umum di Amerika Serikat.

Perawat berbincang dengan Margaret Keenan, pasien pertama di Inggris yang menerima vaksin corona Pfizer BioNtech COVID-19 di Rumah Sakit Universitas, Coventry, Inggris. Foto: Jacob King / Pool / REUTERS

Terkait berbagai fenomena tersebut, sebuah studi dilakukan untuk menganalisa 496 pasien COVID-19 yang dirawat di berbagai rumah sakit di Inggris pada November sampai Desember 2021.

Studi tersebut mengungkap, mereka yang terinfeksi varian B117 risiko menderita penyakit akut, kematian atau hasil klinis lain tak beda dengan varian lain.

"Data kami, dalam konteks dan keterbatasan studi di dunia nyata, memberikan kepastian mereka yang dirawat karena B117 tingkat keparahannya tidak beda dari yang tak terinfeksi," kata riset studi itu seperti dikutip dari Reuters.

Studi lain juga memastikan, vaksin-vaksin COVID-19 yang ada efektif melawan varian Inggris.

Mereka juga menyatakan, tingkat penularan varian ini hanya 40-70 persen lebih dari varian lain. Laporan ini memperbaiki kabar bahwa B117 tingkat penularannya sangat tinggi.