Hasil Survei IPO: Prabowo Teratas, AMIN Ungguli Ganjar-Mahfud

20 November 2023 20:10 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mendapat nomor urut 1 sebagai kontestan Pilpres 2024, Selasa (14/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mendapat nomor urut 1 sebagai kontestan Pilpres 2024, Selasa (14/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia Political Opinion (IPO) mengeluarkan hasil surveinya terkait dengan elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Hasilnya Prabowo Subianto menempati posisi pertama dengan elektabilitas 37,5 persen yang dilanjutkan Anies Baswedan di posisi kedua dengan elektabilitas 32,7 persen, dan Ganjar Pranowo di posisi ketiga dengan elektabilitas 28,3 persen.
Pada format head to head, hasilnya cukup berbeda dan cenderung beragam dari masing-masing calon presiden.
"Ketika kami hadapkan saat posisi head to head dengan dua kandidat, jika Prabowo berhadapan dengan Anies maka Prabowo mendapatkan 52,1 persen dan Anies 46,0 persen," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dalam paparannya di Koetaradja The Keude Kupi, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/11).
Selain itu, ketika Prabowo dihadapkan dengan Ganjar, elektabilitas Prabowo menjadi 51,7 persen dan Ganjar menjadi 39,8 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan ketika Anies dihadapkan dengan Ganjar, elektabilitas Anies menjadi 50,5 persen dan Ganjar menjadi 41,7 persen.
"Ada yang bisa dicermati dalam data ini. Yang pertama adalah bahwa ketika Prabowo tidak ikut kontestasi maka ada cukup ceruk suara yang tidak memastikan pilihannya terhadap salah satu (paslon), artinya ada suara yang masih bimbang apakah dia akan bergeser ke Anies atau Ganjar," ucap Dedi.
Hasil survei Indonesia Political Opinion. Foto: Indonesia Political Opinion
Saat elektabilitas Prabowo dan elektabilitas Anies disandingkan, maka elektabilitas Ganjar jelas tersingkir karena hanya 1,9 persen yang menjawab ragu-ragu.
"Begitu pula ketika Anies dihadapkan dengan Ganjar, posisinya justru sangat mengecil. Artinya ketika tiga poros ini berlaga bersamaan maka sebetulnya kontestasi yang kuat itu Prabowo dengan Ganjar," ungkap dia.
"Anies-Cak Imin termasuk yang diuntungkan dengan kontestasi itu. Kenapa? Karena perubahan pemilih Anies jauh lebih mapan stabil dibandingkan pemilihnya Ganjar," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dedi menyebutkan jika dilihat dari situasi kemapanan pemilih, maka pemilih yang solid hingga hari ini adalah pemilihnya Prabowo.
Pada elektabilitas gabungan antara capres dan cawapres, Prabowo masih unggul di posisi pertama.
"Kemudian ketika publik disodorkan pertanyaan berkaitan dengan pasangan-pasangan capres-cawapres, secara umum posisinya tidak berubah. Artinya Prabowo tetap saja tertinggi, tetapi persoalannya adalah kandidat cawapresnya mempengaruhi," kata Dedi.
Pada hasil survei IPO, peran cawapres justru mempengaruhi elektabilitas dari capresnya masing-masing.
Dedi mencontohkan Anies yang semula elektabilitasnya secara individu 32,7 persen, jika disandingkan dengan Cak Imin maka elektabilitasnya meningkat menjadi 34,1 persen.
"Artinya Cak Imin punya dampak baik dan ini mungkin salah satu jadi pujian kecil pilihan Anies ke PKB atau NasDem ke PKB adalah pilihan yang tepat sampai hari ini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Peran Gibran menjadi cawapres dari Prabowo dinilai IPO sebagai beban bagi capresnya. Pasalnya, elektabilitas Prabowo yang semula 37,5 persen dengan kehadiran Gibran sebagai cawapres menurunkan elektabilitas Prabowo menjadi 36,2 persen.
Hasil survei Indonesia Political Opinion. Foto: Indonesia Political Opinion
Mahfud MD pun mengalami nasib yang sama dengan Prabowo-Gibran. Semula elektabilitas Ganjar 28,3 persen, jika disandingkan dengan Mahfud justru turun menjadi 27,1 persen. Meskipun penurunan ini tidak begitu signifikan, tetapi tetap memberikan pengaruh pada sosok capresnya.
"Situasi ini memang Prabowo tertinggi, jadi Prabowo-Gibran ini tetap punya peluang mendapatkan peluang suara 36,2 persen. Tapi jaraknya dengan Anies menjadi lebih dekat karena Anies naik," imbuh Dedi.
Dengan Margin of Error yang 2,5 persen dari survei IPO, Dedi dapat mengasumsikan bahwa 3 pasangan calon ini sudah di atas 30 persen semua.
ADVERTISEMENT
"Kalau diambil rata-rata dari tiga pasang baik Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud semuanya bisa dipastikan sudah di atas 30 persen semuanya," tutur Dedi.
"Hanya saja persoalannta selisihnya berapa dalam angka pasti yang itu masih sangat dekat dengan kondisi itu. Tidak ada salah satu kontestan yang merasa dia dominan," sambungnya.
Menurut Dedi, per November ini dapat dianggap bahwa Pilpres 2024 mendatang berpeluang menjadi 2 putaran.
Hal ini jauh dari harapan para capres-cawapres yang menginginkan 1 putaran saja.
Hasil survei dari Indonesia Political Opinion (IPO) menggunakan metode Multi-stage Random Sampling dengan Margin of Errornya 2,5 persen.
Total responden mencapai 1400 responden dengan teknik pengumpulan data random kish grid paper dan kuesioner periode 10 hingga 17 November 2023.
ADVERTISEMENT