Hasil Survei Parameter: PDIP Mendominasi, tapi Prabowo-Puan Keok

6 Juni 2021 8:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Foto: Iqbal Firdaus dan Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Foto: Iqbal Firdaus dan Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Berbagai lembaga survei terus menyampaikan prediksi peta Pilpres 2024, seperti yang dilakukan Parameter Politik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei yang dilakukan pada 23-28 Maret, PDIP masih menduduki posisi pertama dengan angka yang cukup tinggi, yaitu 22,1 persen.
Sementara di posisi kedua ada Gerindra dengan 11,9 persen, Golkar dengan 10,8 persen, Demokrat dengan 8,4 persen, PKB dengan 8,2 persen, dan PKS dengan 7,5 persen.
"Sementara ini PDIP masih memimpin perolehan suara partai politik dengan 22,1 persen, disusul Gerindra 11,9 persen, dan Golkar 10,8 persen," kata Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Sabtu (5/6).
Adi juga menyoroti peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan pada Demokrat dan PKS. Untuk peningkatan elektabilitas Demokrat, Adi menilai hal ini dikarenakan perseteruan antara AHY dan Moeldoko beberapa waktu lalu.
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Meningkatnya elektabilitas Partai Demokrat disinyalir akibat hingar bingarnya perseteruan dengan Moeldoko beberapa waktu lalu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk PKS, elektabilitasnya naik karena dukungan mereka terhadap kelompok Islam yang dinilai dimarjinalkan.
"PKS mendapatkan insentif elektabilitas akibat pembelaan terhadap kelompok Islam yang dinilai dimarjinalkan," ungkapnya.
Berikut elektabilitas partai politik Indonesia berdasarkan survei Parameter:
1. PDIP (22,1%)
2. Gerindra (11,9%)
3. Golkar (10,9%)
4. Demokrat (8,4%)
5. PKB (8,2%)
6. PKS (7,5%)
7. NasDem (5,0%)
8. PAN (4,3%)
9. PPP (3,5%)
10. PSI (1,6%)
11. Perindo (1,5%)
12. Hanura (0,9%)
13. Berkarya (0,5%)
14. Gelora (0,4%)
15. Ummat (0,3%)
16. PBB (0,1%)
17. PKPI (0,1%).
Elektabilitas Puan-Prabowo dan Anies-AHY. Foto: Dok. Parameter Politik Indonesia

Simulasi Prabowo-Puan

Dalam survei itu, Parameter sekaligus memotret peta koalisi yang sudah hangat diperbincangkan, Gerindra dan PDIP. Parameter coba memunculkan skenario mengusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil survei, jika Prabowo-Puan disimulasikan maju Pilpres 2024, elektabilitasnya sebesar 21,8 persen.
Sementara jika Anies-AHY disimulasikan maju di pilpres, elektabilitasnya sebesar 35,9 persen. Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, dukungan terhadap Anies sebagai capres cukup signifikan.
Elektabilitas Prabowo sebagai capres juga terbukti masih kuat. Hal ini terbukti dari simulasi jika Prabowo dipasangkan dengan berbagai tokoh seperti Anies, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, dan Puan Maharani.
"Itu artinya Prabowo bukan cawapres," ungkapnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani saat memberi arahan kepada seluruh kader di Jawa Tengah untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024. Foto: ANTARA
Namun, angka berbeda terlihat ketika Puan Maharani disimulasikan sebagai capres. Adi mengatakan, dukungan terhadap Puan masih belum signifikan.
"Dukungan terhadap Puan Maharani sebagai capres tidak signifikan. Misalnya dalam simulasi duet Puan-Anies Baswedan hanya memperoleh 25,1 persen. Begitu pun pasangan Puan-AHY hanya mendapat 13,9 persen," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Berikut daftar simulasi paslon capres-cawapres jika maju di Pilpres 2024:
1. Prabowo-Anies 43,8 persen
2. Puan-AHY 13,9 persen
3. Anies-AHY 35,9 persen
4. Prabowo-Puan 21,8 persen
5. Prabowo-Ganjar 35,7 persen
6. Anies-Sandiaga 32,1 persen
7. Prabowo-Sandiaga 37,7 persen
8. Puan-Anies 25,1 persen.
Prabowo Subianto. Foto: Adek Berry/AFP

Dominasi Elektabilitas Prabowo di Pilpres 2024 Kian Melemah

Elektabilitas Prabowo sebagai capres memang masih tertinggi. Tetapi menurut Adi, dominasi elektabilitas Prabowo kian melemah dalam bursa capres.
"Walaupun Prabowo Subianto elektabilitasnya masih paling tinggi, namun dominasinya kian melemah," kata Adi.
Dalam survei Parameter Politik Indonesia di bulan Februari 2021, elektabilitas Prabowo sebesar 22,1 persen. Sementara di survei pada Mei, elektabilitas Ketum Gerindra itu menjadi 18,3 persen.
Adi menjelaskan keunggulan elektabilitas Prabowo kini hanya selisih 1,8 persen dengan Ganjar Pranowo yang berada di posisi kedua dengan 16,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Keunggulan 8,2 persen pada Februari lalu menipis menjadi tinggal 1,8 persen pada Mei 2021," kata dia.
Kunjungan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ke Aceh. Foto: Dok. Partai Demokrat
Di bursa capres, Adi mengatakan ada tiga tokoh yang mengalami peningkatan elektabilitas cukup signifikan yakni Ganjar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Sandiaga Uno. Dalam survei 23-28 Mei ini, elektabilitas AHY sebesar 7 persen dan Sandiaga Uno 5,4 persen.
"Ada 3 tokoh yang mengalami peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan selama rentang 3 bulan terakhir. Ganjar Pranowo naik 2,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono naik 1,7 persen, dan Sandiaga Uno naik 1,3 pesen," ucapnya.
Lantas bagaimana elektabilitas Puan yang sempat memanas dengan Ganjar?
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Foto: kumparan
Adi menyebut Puan Maharani di posisi 12 dengan elektabilitas 1,7 persen.
"Ketika disimulasikan pada tren elektabilitas dengan 15 nama, salah satu yang juga agak sedikit naik ada nama Puan Maharani, di [survei] Februari 0,8 persen. Pada bulan Mei ini Puan relatif agak muncul menjadi 1,7 [persen]. Puan hampir mencapai 2 persen" kata Adi.
ADVERTISEMENT
Adi mengatakan jika dilihat tren elektabilitas keduanya, Ganjar naik cukup signifikan dari hasil survei Februari 2021 lalu, yaitu dari 13,9 persen menjadi 16,5 persen. Sementara Puan dari 0,8 persen menjadi 1,7 persen.
Menurut Adi, kemungkinan elektabilitas Puan naik karena adanya gejolak politik yang terjadi di internal PDIP beberapa hari terakhir.
"Mungkin tidak terlepas dari huru hara politik yang belakangan terjadi di internal PDIP," ujarnya.