Hasil Uji Kelayakan Bio Farma oleh CEPI Paling Lambat Oktober 2020

17 September 2020 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kedua kanan) saat meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kedua kanan) saat meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indonesia melakukan kerja sama bilateral dan multilateral untuk mendapatkan akses vaksin corona yang aman dan terjangkau. Salah satunya adalah dengan bergabung bersama skema COVAX yang dipelopori oleh CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness), GAVI, dan WHO (Organisasi kesehatan Dunia).
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pihak CEPI telah melakukan kegiatan due dilligence dengan Bio Farma. Due dilligence atau uji tuntas kelayakan dimulai pada tanggal 15 September 2020.
“Due dilligence yang mengkaji kapasitas dan kapabilitas Bio Farma ini dilakukan sebagai bagian dari proses kemungkinan kerjasama global vaccine manufacturing, yang akan dilakukan antara CEPI dan Bio Farma,” kata Menlu Retno dalam press briefing Kemlu yang digelar secara virtual, Kamis (17/9).
Menlu RI Retno Marsudi dalam pertemuan antar Menlu ASEAN. Foto: Dok. Kemlu
Retno menambahkan, dalam due diligence tersebut, CEPI melakukan assessment atas kapasitas manufaktur vaksin COVID-19, meliputi Quality Management System (QMS), sistem analisa laboratorium, hingga sistem IT Bio Farma.
“ Diharapkan hasil due diligence ini akan kita terima pada akhir September atau awal Oktober 2020,” lanjut Menlu.
ADVERTISEMENT
Retno mengatakan, Bio Farma Indonesia telah masuk sebagai 1 dari 7 potential drug Manufacturer for COVID-19 Vaccine dari CEPI.
“Kerjasama antara Bio Farma dengan CEPI ini akan membuka kesempatan yang baik bagi Biofarma untuk memperkuat networkingnya di track multilateral,” lanjut Menlu.
Pada 16 September, Indonesia telah menandatangi nota kesepakatan MoU dengan Dana Anak-anak PBB alias UNICEF terkait kerja sama akses vaksin corona.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)