Hasto Heran Jokowi Asyik Urus Keluarga: Dunia Pusing Urus Iran vs Israel

16 April 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Kamis (12/4). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Kamis (12/4). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku sangat mengkhawatirkan dampak persoalan geopolitik global akibat konflik Iran dan Israel. Di sisi lain, ia menyesalkan sikap Presiden Jokowi yang lebih asyik memikirkan nasib karier politik keluarganya.
ADVERTISEMENT
“Ketika dunia pusing akibat ketegangan di Timur Tengah, yang berujung serangan balasan Iran terhadap Israel, Presiden Jokowi lebih asyik melanjutkan abuse of power-nya yang dipicu oleh nepotisme yang ditampilkan semakin terbuka," kata Hasto kepada wartawan, Selasa (16/4).
Di momen Lebaran, Jokowi berkeliling Sumatera Utara selama lima hari. Beberapa kali dia muncul bersama cucu-cucunya, tapi tak sedikit yang menduga kehadirannya untuk 'menggarap' Sumut untuk kelancaran Bobby Nasution, menantunya, menatap Pilkada 2024.
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo menikmati nuansa alam dan wisata satwa bersama cucunya di The Hill Hotel and Resort, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu, (13/4/2024) Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Hasto menuturkan, persoalan geopolitik tersebut dipastikan akan berdampak ke Indonesia. Hasto mencontohkan perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada krisis energi dan pangan.
“Serangan balasan Iran terhadap Israel dikhawatirkan semakin memperburuk perekonomian Indonesia. Rupiah makin melemah terhadap US dolar; harga minyak mentah naik yang menyebabkan subsidi BBM meningkat; dan beban utang luar negeri yang semakin membesar," katanya.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi membagikan sembako kepada warga di depan Istana Merdeka, Senin (8/4/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
"Bukannya melakukan mitigasi, Presiden Jokowi ketika menghadapi Idul Fitri lebih asyik membagi sembako di depan Istana Negara sepertinya secara sengaja ‘menantang’ berbagai dalil bansos yang sedang diperdebatkan di MK," tambah Hasto.
Masyarakat mengantre untuk menerima bansos yang dibagikan oleh Presiden Jokowi di Istana Bogor, Sabtu (6/4/2024). Foto: kumparan
Dengan berbagai persoalan yang ada, menurut Hasto, Indonesia malah menghadapi persoalan kepemimpinan nasional yang serius.
Abuse of power menciptakan ketidakpastian hukum. Supremasi hukum terancam, dan nepotisme menghilangkan meritokrasi. Ketika law enforcement tidak dilakukan, maka muncullah KKN masif sebagaimana korupsi pertambangan yang terjadi akhir-akhir ini," tutur dia.
Kejagung menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka kasus korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah tahun 2015-2023, Rabu (27/3/2024). Foto: Dok. Puspenkum Kejagung
Karena itu, Hasto melanjutkan ketika pemilu tidak lagi legitimate akibat penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara yang menciptakan kecurangan masif, maka keputusan para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024 bisa menjadi penyelamat Indonesia di dalam mengatasi potensi krisis.
ADVERTISEMENT
“Itulah bagian dari mitigasi krisis politik yang menjadi landasan mitigasi krisis ekonomi. Keputusan MK ditunggu agar demokrasi kembali pada wataknya yang jujur dan berkeadilan serta berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat," tutup Hasto.
Massa aksi menyampaikan pidato orasinya dalam demo Pemakzulan Presiden Jokowi di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/3/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan