Hasto: Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Berbohong pada Megawati

1 April 2024 16:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Gibran Rakabuming Raka dampingi Megawati Soekarnoputri. Foto: Humas Pemkot Solo
zoom-in-whitePerbesar
Gibran Rakabuming Raka dampingi Megawati Soekarnoputri. Foto: Humas Pemkot Solo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Ketum Megawati Soekarnoputri pernah bertanya secara langsung kepada putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, apakah akan maju sebagai cawapres di 2024 pada Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Gibran menyatakan tidak akan maju Pilpres kepada Megawati.
"Kemudian ketika awal Agustus di dalam rapat konsolidasi seluruh kepala daerah Ibu Megawati Soekarnoputri juga bertanya hal yang sama dan dijawab di hadapan seluruh kepala daerah bahwa Mas Gibran tidak akan maju," kata Hasto di Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Senin (1/1).
"Karena ini penting jawaban kader PDIP dengan kejujuran ini sangat penting sebagai suatu instrumen pengambilan keputusan bagi PDIP," tambah dia.
Gibran Rakabuming Raka dampingi Megawati Soekarnoputri. Foto: Humas Pemkot Solo
Dan ternyata, kata Hasto, Gibran berbohong kepada Megawati. Sebab, Hasto melanjutkan menurut data dan keterangan sejumlah pihak, keluarga Jokowi sudah merestui Gibran sejak April 2023. Jauh sebelum Megawati bertanya langsung kepada Gibran.
"Dan ternyata segala sesuatunya, kebohongan pun itu menjadi bagian dari strategi kalau berdasarkan dokumen yang kami kumpulkan, keterangan-keterangan yang kami kumpulkan ternyata pada akhir April keluarga Pak Jokowi sudah memutuskan bahwa Mas Gibran akan menjadi calon wakil presiden," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Hal ini, kata dia, yang menjadi awal pula keterlibatan Jokowi dalam pemenangan Prabowo-Gibran di 2024.
"Nah, kalau ini kemudian prosesnya berjalan normal, demokratis itu mungkin rakyat bisa melihat adanya kebenaran, tapi inilah kemudian yang mendasari abuse of power dari penyelenggaraan kekuasaan negara, sumber-sumber daya negara, alat-alat negara, inilah yang dipersoalkan oleh PDIP," ujarnya.
Foto multiple eksposure Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan pada konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Hasto menuturkan, PDIP sudah biasa menghadapi seorang pengkhianat. Namun, menurut dia, yang dilakukan Jokowi juga mengkhianati konstitusi dan negara.
"Kalau berkhianat kepada partai itu sudah biasa sebagai bagian dari dinamika organisasi partai tetapi ketika berkhianat kepada konstitusi, pada demokrasi yang berkeadilan rakyat, apalagi nilai-nilai kejujuran seorang pemimpin itu pin dikorbankan, maka ini menjadi suatu persoalan yang sangat serius bagi kita sebagai bangsa," tutup Hasto.
ADVERTISEMENT