Hasto Sebut Suara PDIP, PPP, Hanura dan Perindo Dikecil-kecilkan di Sirekap

9 Maret 2024 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadiri undangan Front Penyelemat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) melawan kecurangan pemilu, Sabtu (9/3/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadiri undangan Front Penyelemat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) melawan kecurangan pemilu, Sabtu (9/3/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan adanya dugaan Sirekap dirancang sedemikian rupa oleh kekuatan besar di belakang KPU. Itu ditujukan untuk menguntungkan paslon hingga parpol tertentu yang dekat dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Hal itu, kata dia, merupakan hasil temuan para pakar IT yang ia temui.
"Kami bertemu dengan pakar IT tidak hanya terkait dengan KPU ada kekuatan besar yang di belakang KPU yang kemudian menggunakan Sirekap untuk merancang suatu desain melalui quick count yang di-intercept," kata Hasto di Jalan Teuku Umar 72, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).
"Ini ada bukti-bukti quick count itu di-intercept tidak hanya untuk pilpres tetapi juga untuk pileg," tambah dia.
Dia mencontohkan suara parpol pengusung Ganjar-Mahfud yakni PDIP, PPP, Hanura dan Perindo seolah sengaja diperkecil. Begitu juga dengan Gerindra yang suaranya diperkecil dan suara PSI diperbesar.
"Misalnya exit poll itu pernah menunjukkan bagaimana Gerindra setidak-tidaknya nomor 2 lalu ada suatu upaya meng-intercept quick count untuk legislatif sehingga akhirnya Partai Gerindra muncul ketiga dan kemudian PSI dibesar-besarkan," tutur Hasto.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut jika PPP tidak lolos parlemen dan digantikan PSI, akan menjadi catatan sejarah. Sebab, nasib partai yang berdiri sejak zaman perjuangan orba itu kandas di tangan pemerintah.
"Sementara partai yang mendukung Pak Ganjar Mahfud dikecil-kecilkan, PDIP dikecil-kecilkan, PPP dikecil-kecilkan bahkan nanti bisa tercatat ini bahwa pemerintahan rezim saat ini menghilangkan sejarah partai Ka'bah," ucap dia.
"Perindo dikecil-kecilkan, Hanura dikecil-kecilkan siapa yang mendukung Ganjar Mahfud dikecil-kecilkan oleh manuver dari rezim yang ingin memperpanjang kekuasaan," tambah Hasto.
Selain itu, kata Hasto, ada satu operasi yang sedang dilakukan untuk meloloskan PSI ke Senayan.
"Dan kemudian masih ada suatu operasi untuk menggelembungkan suara dari PSI ini bukan suara kami ini suara dari tokoh-tokoh pro-demokrasi dari para pakar," tandas Hasto.
ADVERTISEMENT