Heboh Diduga Ajaran Sesat Bebas Tukar Pasangan, Ternyata Dibuat Samsudin Cs

27 Februari 2024 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ajaran diduga sesat bebas tukar pasangan. dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ajaran diduga sesat bebas tukar pasangan. dok Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ajaran diduga sesat membuat heboh masyarakat. Sebab ajaran tersebut membebaskan laki-laki dan perempuan untuk bertukar pasangan, meski sudah berstatus suami istri.
ADVERTISEMENT
Video soal ajaran itu beredar di YouTube dan diunggah oleh akun RFR Raka.
Dalam video itu terlihat seorang pria mengenakan jubah hijau merah sedang berbicara di atas sofa dan didampingi oleh seorang pria berjubah hijau. Di bawahnya terlihat seorang perempuan mengenakan baju syar'i dan cadar hitam. Ada juga beberapa laki-laki duduk melingkar.
Pria berjubah hijau merah itu lalu mempersilakan seorang pria memegang dan meraba perempuan bercadar itu.
"Silahkan sudah, halal. Dijamin nanti saksinya saya. Di sana saya yang tanggung jawab. Pokoknya semua dijamin masuk surga kalau mengikuti saya ini," ujar pria yang memakai jubah berwarna hijau merah.

Video buatan Samsudin Cs

Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria. Wiwit mengatakan video tersebut merupakan konten yang dibuat oleh Samsudin atau Gus Samsudin.
ADVERTISEMENT
Samsudin merupakan pemilik Pondok Pesantren Salaf Nurusy Syifa' Nusantara di Dusun Kaligadu, Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar. Pondok itu dulunya bernama Padepokan Nur Dzat Sejati.
Wiwit menyebut tujuan Samsudin membuat konten tersebut diduga hanya untuk menaikkan jumlah penontonnya di YouTube.
"Video viral yang dilakukan Samsudin itu perlu saya tegaskan, pertama, video dibuat hanya untuk menaikkan subscriber," kata Wiwit kepada wartawan, Selasa (27/2).
Wiwit menyampaikan, setelah ditelusuri, video tersebut dibuat di wilayah Jawa Barat. Atas peristiwa itu, pihaknya mengimbau kepada Samsudin dan krunya untuk membuat video klarifikasi.
Polisi juga masih mendalami lebih lanjut terkait viralnya video tersebut.
"Semalam kita sudah mendatangi, yang bersangkutan menyampaikan bahwa itu hanya dibuat untuk konten dan kru tidak terjadi. Kami dalami juga informasi yang kami terima video itu dibuat di Jabar," terangnya.
ADVERTISEMENT