Heboh Jenazah PDP Corona Diambil Paksa Keluarga dari RS di Medan Pakai Bus

6 Juli 2020 22:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuplikan keluarga yang membawa jenazah PDP corona dengan menggunakan bus umum di Medan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cuplikan keluarga yang membawa jenazah PDP corona dengan menggunakan bus umum di Medan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah video menunjukkan jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) diambil paksa dari salah satu rumah sakit di Medan, Sumatera Utara. Video berdurasi 1 menit 59 detik itu memperilhatkan pihak keluarga mengambil jenazah PDP dan memasukkan ke dalam bus.
ADVERTISEMENT
Suasana di rumah sakit lantas menjadi gaduh dan sempat terjadi perdebatan kecil antara pihak keluarga dan rumah sakit. Sedangkan bus yang membawa jenazah PDP yakni bus Koperasi Umum Pinggir Jalan (KUPJ) yang biasa mengangkut penumpang antar kabupaten/kota.
Cuplikan keluarga yang membawa jenazah PDP corona dengan menggunakan bus umum di Medan. Foto: Dok. Istimewa
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Medan, Mardohar, membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan kejadian itu terjadi di Rumah Sakit Madani Medan,
“Lupa saya hari tapi, tapi Minggu lalu itu, lupa saya hari apa. Itu (keluarga) membawa jenazah secara paksa, di situ juga ada polisi yang melihat tetapi (karena) kekuatan hukum regulasi untuk jenazah COVID, tidak sampai hitungan terkurung atau apa gitu, kita belum ada,” kata Mardohar kepada kumparan, Senin (6/7).
Mardohar menuturkan, pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari kepolisian. Ia berharap polisi mengambil tindakan tegas agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.
ADVERTISEMENT
“Memang harus tegas memang harus dikerasi masyarakat ini, kalau dibiarin seperti itu pasti terpapar (COVID-19),” ucap Mardohar.
Mengenai kondisi medis dari jenazah PDP itu, Mardohar tidak menjelaskan secara rinci. Namun penetapan status PDP disampaikan pihak rumah sakit karena pasien memperlihatkan gejala corona.
“Hasil swabnya belum keluar tapi dia sudah (terduga) positif karena secara klinis itu sudah memang menggambarkan COVID-19,” tutup dia.