Heboh Kapolsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Diduga Aniaya Anggotanya

29 September 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brigadir FS saat diamankan di Polsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Brigadir FS saat diamankan di Polsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang polisi yakni Brigadir FS yang bertugas di Polsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, diduga dianiaya atasannya. Dia mengalami luka memar di bagian wajah dan tangan.
ADVERTISEMENT
Melalui istrinya, berinisial A, FS telah melaporkan atasannya yakni Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu, ke Propam Polrestabes Medan.
A menuturkan, penganiayaan terjadi pada Selasa (27/9) malam. Mulanya suaminya diminta oleh keluarganya untuk melihat sebidang tanah di Desa Tanjung Selamat, Percut Sei Tuan.
Namun saat proses pengecekan, suaminya melihat seorang pengembang di lokasi tanah itu.
"Suami saya menegur penggarap yang melakukan kegiatan ilegal di tanah tersebut,” ujar A kepada wartawan, Rabu (29/9).
Kondisi Brigadir FS saat diamankan di Polsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Setelah kejadian itu, FS dihubungi oleh pihak pengembang bernama Haji Burhan. Dia lalu diajak makan durian di dekat lokasi kejadian.
“Tetapi sampai di sana ternyata ada Pak Kapolsek dan suami saya dijedutkan, diborgol, dibanting dan dipukulin. Saya tidak menyangka dan tidak terima atas perlakuan itu,” ujar A.
ADVERTISEMENT
A menyayangkan penganiayaan terhadap suaminya bisa terjadi. Menurutnya seorang Kapolsek tidak boleh melakukan tindakan berlebihan kepada bawahannya.
“Kalau memang suami saya salah hukum lah dia mau disuruh push up 1.000 kali atau disetrap berhari-hari, di depan tiang bendera. Kenapa diperlakukan seperti binatang,” ujar A.

Penjelasan Kapolsek Percut Sei Tuan

AKP Janpiter membantah tudingan itu. Jan menuturkan, awalnya FS ditangkap lantaran meresahkan masyarakat.
“Jadi saya mengamankan anggota saya karena meresahkan masyarakat, dia menghancurkan bangunan masyarakat, menodongkan senjata,” ujar Janpiter kepada kumparan.
Namun Janpiter tidak merinci kasus yang menjerat anak buahnya itu. Tapi penangkapan FS tidak semena-mena karena yang melakukan pengamanan terdiri dari Kanit Provos dan anggota polisi lainnya.
“Ini aku buka, karena dia sudah seperti itu, aku buka semua. Sudah berulang kali dilakukan seperti itu. Kalau saya tak tanggap terhadap aduan masyarakat, nanti saya apa kata masyarakat,” ujar Janpiter.
Brigadir FS saat diamankan di Polsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Jan memastikan, tindakan yang diambil murni karena laporan masyarakat, sama sekali tidak ada sentimen pribadi.
ADVERTISEMENT
“Siapa pun yang melakukan mengganggu Kamtibmas, meresahkan masyarakat, mau aparat atau siapa pun saya akan hadir,” kata dia.
Lebih lanjut, Janpiter mengatakan setalah ditangkap, FS dibawa ke Polsek bersama dua anggota Provos untuk diperiksa. Namun saat akan dibawa, FS meronta-ronta.
“Dia lalu mengaitkan segala macam (benda) ke kepalanya. Jadi tidak benar 1.000 persen (dianiaya),” ujar Jan.
“Jadi apa yang dilontarkan istrinya, sama sekali tidak ada, apalagi istrinya tidak di situ. Banyak saksi masyarakat (yang melihat),” tutup dia.