Heboh Lurah di Sumut Diduga Dianiaya Oknum Babinsa

24 Agustus 2021 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penganiayaan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penganiayaan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah postingan video yang menunjukkan wajah lurah perempuan di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), lebam dan berdarah viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Lurah bernama Walmaria Zaluhu itu mengaku dianiaya oknum Babinsa TNI berinisial JS yang bertugas di Tapanuli Utara.
Walmaria ini merupakan lurah di Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur. Di postinganya tampak mulutnya berdarah dan sebagian wajahnya lebam.
Kemudian dia menulis surat terbuka kepada Presiden RI, kepala daerah dan pimpinan TNI melalui akun facebooknya.
"Kepada Yth. Bapak Presiden RI, Tim Gugus COVID-19, Panglima, KASAD, Pangdam I Bukit Barisan, Gubernur Sumut, Walikota Pematangsiantar, Bupati Tapanuli Utara.Kronologis kejadian: Seorang oknum Bhabinsa (JS) Pahae Julu, Kab. Tapanuli Utara yg seharusnya bekerja di wilayah Pahae Julu, Taput, tetapi malah membuat keributan di Kelurahan Asuhan, Kec. Siantar Timur, Kota Pematangsiantar," tulis postinganya.
Walmaria mengatakan, dia dianiaya lantaran oknum TNI berinisial JS itu tidak terima diingatkan agar warung kelontongnya mematuhi protokol kesehatan mengingat saat ini Kota Pematang Siantar, berstatus PPKM level 4.
ADVERTISEMENT
"Minggu, 22 Agustus, Pukul 23.00 WIB, petugas Satgas mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan penerapan PPKM Level 4 karena JS memiliki warung kelontong di rumahnya. Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya yang mengakibatkan mengucurnya darah segar dari hidung dan mulut saya," tulis Walmaria.
Terpisah, Kapenrem 022/Pantai Timur,Mayor Sondang Tanjung saat dikonfirmasi mengatakan kasus ini masih diselidiki. Saat ini JS dan Walmaria masih terus dimintai keterangan di Denpom Kota Pematang Siantar.
"Masih didalami, masih diperiksa di POM. Pelapor dan telapor masih didalami terus karena belum sinkron keterangannya," ujar Sondang kepada kumparan, Selasa (24/8).