news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hendrar Prihadi soal Semarang Corona Aktif Tertinggi: Prof Wiku Data dari Mana?

4 September 2020 19:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.  Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menampik tudingan juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito yang menyebut kotanya merupakan daerah dengan kasus positif tertinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ya monggo kalian bisa tanyakan sendiri ke Prof Wiku, dasar omongannya dari mana. Sebab, menurut saya tidak seperti itu faktanya, karena meskipun angka pasien COVID-19 di sini mencapai kurang 470-an orang, tapi ini tidak sebanyak daerah-daerah lain," ujar Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi kepada wartawan, Jumat (4/9).
Hendi mengklaim, hingga saat ini tempat karantina dan rumah sakit khusus COVID-19 masih tersedia. Itu artinya, tidak terjadi lonjakan kasus corona di Semarang.
"Boleh saja dicek, kalau tempat karantina atau rumah sakit di Kota Semarang itu banyak yang masih kosong sekarang," jelasnya.
Hendi meminta adanya sinkronisasi data dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat tentang angka pasien COVID-19 agar tidak menimbulkan kegaduhan semacam ini lagi.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau tiba-tiba ada angka 3.000 sekian, ya tanyain sama beliau (Prof Wiku) dapat data dari mana, karena selama ini kami selalu melaporkan data pasien ke provinsi ataupun gugus tugas COVID-19," ucapnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Foto: kumparan
Jika lonjakan data tersebut memang benar adanya, lanjut Hendi, maka ia siap memperbaiki persoalan itu.
"Kalau memang benar di Kota Semarang ada data pasien sebanyak itu, saya siap perbaiki. Satu. Tapi kalau tidak ada yang jangan ngarang-ngarang," tegasnya.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 29 Agustus, Kota Semarang, Jawa Tengah, menduduki posisi pertama dengan total kasus aktif virus corona tertinggi se-Indonesia, mencapai 2.317.
Kemudian diikuti Jakarta Pusat dengan 1.916 kasus dan berbagai kota di Jakarta.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)