Hilang saat Panas, Flu Biasa: Ini Berbagai Pernyataan Trump yang Remehkan Corona

10 September 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, Sabtu (11/7). Foto: Patrick Semansky/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, Sabtu (11/7). Foto: Patrick Semansky/AP Photo
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya mengakui virus corona sangat berbahaya dalam buku berjudul 'Rage'.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Kamis (10/9), dalam buku 'Rage' disebutkan sejak Februari, Trump sudah mengetahui bahaya virus corona.
Trump juga mengakui, dirinya meremehkan corona agar masyarakat Amerika Serikat tidak panik.
Sampai saat ini AS adalah negara dengan jumlah kasus dan kematian virus corona tertinggi dunia. Per Kamis (10/9), corona di AS sudah menginfeksi 6.549.475 orang dan membunuh 195.239 jiwa.
Dirangkum dari AFP, berikut pernyataan-pernyataan Trump yang meremehkan bahaya virus corona:

Corona Akan Sirna Pada April

Seorang wanita duduk di Taman Corona Heights, San Francisco, California. Foto: REUTERS / Shannon Stapleton
Pada Februari 2020, Trump diberi tahu oleh penasihatnya mengenai bahaya virus corona. Alih-alih mendengar, Trump malah menyebut corona akan hilang karena panas pada April.
"Virus yang sedang kami bicarakan, banyak yang berpikir mungkin (virus corona) akan pergi pada April karena panas, ketika panas datang virus pergi, biasanya hilang pada April," sebut Trump di depan pendukungnya di New Hampshire.
ADVERTISEMENT

Sudah Terkendali pada Maret

Presiden AS Donald Trump tiba di Rumah Sakit Presbyterian New York untuk mengunjungi adik laki-lakinya Robert Trump di New York City, AS, (14/8). Foto: Sarah Silbiger/REUTERS
Pada 15 Maret 2020, saat menyampaikan konferensi pers rutin Trump meminta warga AS tenang. Sebab, pandemi corona sudah terkendali.
"Ini memang sangat menular, virus yang begitu menular. Ini sangat luar biasa, tapi kami sudah mengendalikan hal ini," sebut Trump.
"Ini akan hilang. tetap tenang," ucap Trump pada Maret lalu.

Virus Corona Sama Dengan Flu

Pada 9 Maret, lewat cuitan di twitter, Trump menyamakan corona dengan flu biasa.
Bahkan ia menyebut, flu biasa di AS bisa membunuh hampir 70 ribu orang per tahun. Oleh karena itu, Trump memastikan tidak akan memberlakukan pembatasan.
Sejumlah warga di sekitar Rumah Sakit Mount Sinai di Manhattan, New York City, Amerika Serikat, memberikan dukungan terhadap petugas medis, Senin (13/4) Foto: Reuters/Mike Segar
"Jadi tahun lalu 37 ribu warga AS meninggal karena flu biasa. Rata-rata 27 ribu sampai 70 ribu meninggal per tahun," kata Trump.
ADVERTISEMENT
"Tidak akan ada yang ditutup, hidup dan ekonomi tetap jalan. Saat ini kasus virus corona terkonfirmasi sebanyak 546 kematian 22, coba kalian pikir," sebutnya.

Juni Amerika Serikat Sudah Pulih

Sejumlah warga di New York menikmati matahari dengan berjemur ditengah pandemi. Foto: Johannes Eisele/AFP
Pada akhir Maret, Trump kembali membuat geger seantero AS. Dengan percaya diri, Trump menyebut AS sudah pulih seperti sedia kala pada Juni.
"Kami akan memperpanjang pedoman (social distancing) sampai 30 April untuk menghentikan penyebaran," kata Trump.
"Kami berharap pada 1 Juni sudah dalam jalur pemulihan. Kami pikir Juni, akan ada hal luar biasa yang datang," tutur dia.