Hingga 21 Juni Zona Risiko Rendah COVID-19 Naik Jadi 58,3%, Terbanyak di Riau

24 Juni 2020 12:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab di Stasiun Bekasi, Jawa Barat. Foto:  ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab di Stasiun Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19 Wiku Adisasmita mengungkapkan kebijakan pembukaan aktivitas secara bertahap di tengah pandemi virus corona di Indonesia membuat situasi kini relatif stabil.
ADVERTISEMENT
Menurut Wiku, pendekatan preventif dan promotif yang saat ini digencarkan membuat posisi Indonesia secara ekonomi dan kesehatan tak lebih buruk dari negara lain.
"Ternyata posisi Indonesia dibanding negara lainnya ternyata secara ekonomi dan secara kesehatan kita tidak lebih buruk dari yang lain, bahkan kita relatif netral. Ini adalah modal maju ke depan," kata Wiku di Istana Kepresidenan Jakarta usai bertemu dengan Presiden Jokowi, Rabu (24/6).
Prof Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
Bahkan, kata Wiku, terhitung hingga 21 Juni 2020, wilayah di Indonesia yang masuk zona hijau semakin meningkat.
"Kalau kita lihat peta zonasi, sejak 31 Mei sampai 21 Juni, terlihat daerahnya dari 46,7 persen yang berisiko rendah dan hijau, ternyata turun jadi 44,36 dan naik terus 52 persen, 58,3 persen sekarang (kabupaten/kota)," jelas Wiku.
Petugas medis mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan warga saat mengikuti tes swab di pasar tradisional di Bogor, Jumat (8/5). Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
"Jadi relatif hampir 60 persen daerah di Indonesia kondisinya, risikonya rendah dan hijau," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Wiku juga mengungkapkan ketersediaan rumah sakit penanganan corona juga semakin meningkat dari awal munculnya kasus COVID-19 di Indonesia. Termasuk juga jumlah laborataorium pemeriksa spesimen corona yang terhubung dengan RS.
Prof Wiku saat menjelaskan daerah zona hijau virus corona. Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Menurutnya, dalam tiga bulan, jumlah RS yang menangani kasus virus corona bertambah drastis, dari 250 menjadi 1.687 RS.
"Kalau dilihat kemampuan laboratorium Indonesia meningkat drastis dari 1 lab rujukan pada hari ini 220 lab, dengan total sampel dari awalnya dibawah 1.000 sekarang sudah mendekati 20.000 per hari," tutup Wiku.
Hingga Selasa (23/6), kasus positif virus corona di Indonesia berjumlah 47.896 orang. 19.241 pasien di antaranya sudah dinyatakan sembuh, dan 2.535 jiwa meninggal.
Berikut daftar wilayah risiko rendah corona:
ADVERTISEMENT
Aceh
1, Aceh Barat Daya
2, Pidie
3, Simeulue
4, Gayo Luwes
5, Bener meriah
Sumatera Utara
6, Toba Samosir
7, Labuan Batu
Sumatera Barat
8, Kota Padang Panjang
9, Pariaman
10, Solok
Riau
11, Indragiri Hulu
12, Pelelawan
13, Rokan Hulu
14, Siak
15, Kota dumai
16, Kampar
Jambi
17, Bungo Tebo
Bengkulu
18, Muko-muko
19, Seluma
Lampung
20, Tulang bawang
21, Pringsewu
22, Tulang Bawang Barat
Kepulauan Riau
23, Karimun
Jawa Tengah
24, Wonogiri
25, Pekalongan
DKI Jakarta
26, Kepulauan Seribu
NTB
27, Kota Bima
Sulawesi Tenggara
28, Muna Barat
Sulawesi Tengah
29, Banggai Kepulauan
Sulawesi Selatan
30, Kota Palopo
Sulawesi Barat
31, Mamuju Utara
32, Majene
ADVERTISEMENT
Maluku
33, Pulau Talibu
Maluku Utara
34, Buru Selatan
Papua
35, Membramo Tengah
Papua Barat
36, Teluk wandama
37, Manokwari Selatan.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.