Hingga H-3 Lebaran, 556 Ribu Orang Mudik via Pelabuhan Merak

3 Juni 2019 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara motor tujuan Sumatra antre memasuki kapal Roro di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (1/6/2019) dini hari. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara motor tujuan Sumatra antre memasuki kapal Roro di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (1/6/2019) dini hari. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Sekjen Kemenhub, Djoko Sasono, meninjau kondisi arus mudik Pelabuhan Merak di Banten, pada Senin (3/6) dini hari.
ADVERTISEMENT
Menurut Djoko, pada arus mudik tahun ini di Pelabuhan Merak, tidak ada kepadatan yang ekstrem seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski terjadi peningkatan arus penumpang maupun kendaraan, namun kondisinya tetap terkendali.
"Memang ada antrean. Namun hal tersebut tentu biasa karena ini adalah hari-hari di mana seluruh orang ingin segera pulang kampung untuk berlebaran dan liburan," ujar Djoko dalam keterangan resmi Kemenhub, Senin (3/6).
Dari data PT ASDP Indonesia Ferry, kata Djoko, jumlah pemudik dari H-7 hingga H-3 lebaran di Pelabuhan Merak mencapai 556.727 orang.
Jumlah itu baru 69,4 persen dari total 803 ribu orang pada periode mudik tahun 2018, yang telah menyeberang sejak H-7.
Ribuan pengendara motor tujuan Sumatra antre memasuki kapal Roro di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (1/6/2019) dini hari. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
“Intinya ada peningkatan dan sudah sekitar 60% dari prediksi yang kita lakukan yang sudah menyeberang. Tetapi masih ada saudara kita yang akan menyeberang sampai 1 Syawal atau hari Rabu mendatang. Jadi masih ada 40 persen (pemudik) yang harus kita fasilitasi,” kata Djoko.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Djoko juga menjumpai adanya antrean penggunaan uang elektronik untuk membeli tiket penyebrangan.
Menurut Djoko, masyarakat membutuhkan proses untuk menggunakan uang elektronik agar menjadi biasa.
"Memang biasanya kecenderungan kita senang membawa uang cash, begitu kita harus menerapkan sistem yg untuk mempermudah tentunya butuh proses. Saya yakin masyarakat nanti akan mendapatkan manfaat kalau dengan uang elektronik." tutup Djoko.