Hizbullah: Macron Keras Kepala dan Memperburuk Situasi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, ikut berkomentar atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataannya, Macron mengaitkan Islam dengan terorisme atas kasus dipenggalnya seorang guru bernama Samuel Paty akibat memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada muridnya.
Nasrallah menganggap ditampilkannya kartun Nabi Muhammad sebagai bentuk agresi. Ia menilai Prancis sudah mendeklarasikan diri untuk berperang.
"Prancis telah memperburuk situasi atas karikatur (Nabi Muhammad) yang memicu kemarahan di kalangan Muslim. Mereka bersikap keras kepala (tidak menyampaikan permintaan maaf)," kata Nasrallah dikutip dari Reuters, Sabtu (31/10).
Pernyataan Macron itu kemudian berbuntut panjang. Selain memicu kecaman dari negara Muslim, Prancis juga dilanda sejumlah serangan seperti di gereja di Nice.
Dalam peristiwa pada Kamis (29/10), tiga orang tewas akibat ditikam pemuda Tunisia bernama Brahim al-Aouissaoui. Bahkan seorang di antaranya dipenggal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kedutaan Besar Prancis di Jeddah, Arab Saudi, juga diserang oleh seorang pria. Akibatnya, seorang petugas jaga terluka akibat ditikam.
Sedangkan di Indonesia, Prancis mendapat gelombang kecaman dari berbagai unsur masyarakat. Macron diminta untuk menyampaikan permohonan maafnya atas pernyataan yang telah mengaitkan Islam dengan terorisme.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: