HNW: Partai Ummat Jadi Teman untuk Koreksi Jalannya Pemerintahan

2 Oktober 2020 18:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyambut baik hadirnya Partai Ummat besutan Amien Rais dalam kancah perpolitikan Indonesia. Hidayat mengatakan tokoh reformasi itu memiliki hak membentuk sebuah partai karena telah dilindungi oleh UU.
ADVERTISEMENT
"Tentu secara prinsip karena kita berada di negara demokrasi ya dan Undang-undang Dasar kita juga memberi hak dan bagian dari HAM, ada hak berserikat dan berkumpul. Kita paham Bapak Amien Rais adalah tokoh senior yang sangat concern dengan masalah demokrasi," kata Hidayat saat dihubungi, Jumat (2/10).
"Beliau juga termasuk Bapak Reformasi, tentu kami memahami kalau beliau membuat partai politik baru. Dan itu adalah hak beliau dan memang juga tidak ada yang bisa ngelarang dan UUD juga memberikan ruang untuk itu," sambung dia.
Wakil Ketua MPR itu pun menuturkan Partai Ummat bukan menjadi ancaman bagi PKS meskipun sama-sama berlandaskan asas Islam. Namun, ia menganggap Partai Ummat dapat menjadi rekan partainya untuk mengawal setiap kebijakan yang diambil pemerintahan saat ini.
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat Rapat Kerja Nasional PAN Tahun 2019 di Millennium Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Bagi kami itu bukan ancaman ya, bahkan menambah teman untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam dalam konteks demokrasi. Jadi kita berharap ini menambah partai demokrasi di Indonesia yang akan mengkritisi dan mengawal reformasi supaya tidak keluar jalurnya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Memang diperlukan sebagian banyak pihak dari dalam maupun luar parlemen yang mengkritisi dan mengkoreksi jalannya pemerintahan karena banyak hal yang kemudian membuat warga pesimis dan khawatir. Termasuk penanganan COVID-19, masalah utang negara, tentang masalah korupsi yang terus semakin meningkat, penganiayaan para ulama dan vandalisme rumah ibadah dan lain sebagainya," jelas dia.
Hidayat juga mengaku tak khawatir kehadiran Partai Ummat akan berpengaruh terhadap suara PKS. Dia menyakini masyarakat telah memiliki penilian tersendiri terkait parpol bedasarkan asas dan komitmen yang dipegang setiap partai.
"Dari sisi kekhawatiran untuk pemilu ataupun hasil pemilu, kami memahami bahwa partai-partai dengan asas yang beragam itu sudah dikenal oleh rakyat dan rakyat tentu dewasa untuk melihat partai dari asasnya dan sekaligus juga dari konsistensi merealisasikan asas itu dalam tindakan nyata yang dilakukan oleh partai," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Kami punya pengalaman yang konkret ya bahkan tahun 2019 ketika sebagian kader PKS kemudian pasif dan atau bahkan golput bahkan kemudian keluar bikin partai sendiri, suara PKS malah naik sangat signifikan dari 8,4 menjadi 11,4 juta," tandas Hidayat.