HNW Tanggapi Kepala BPIP Soal Agama dan Pancasila

13 Februari 2020 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidayat Nur Wahid memberikan salam saat menghadiri Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hidayat Nur Wahid memberikan salam saat menghadiri Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi soal "agama menjadi musuh terbesar Pancasila" masih menuai perdebatan. Tak sedikit pihak menyayangkan pernyataan itu keluar dari Kepala BPIP, termasuk Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
ADVERTISEMENT
Hidayat Nur Wahid atau akrab disapa HNW itu menyesalkan pernyataan Yudian, meski kini sudah diklarifikasi. Menurutnya, sekalipun telah diklarifikasi, namun kenyataannya masih menyisakan masalah mendasar terkait relasi agama dengan Pancasila. Termasuk kejujuran dalam klaim dan pengamalan Pancasila.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu melihat Yudian justru menampilkan pemahaman sejarah bangsa Indonesia secara tidak utuh dan cenderung rasional dengan mempertentangkan antaragama dan Pancasila.
“Pernyataan radikal Ketua BPIP itu ahistoris dan irasional,” ucap HNW dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2).
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Yudian Wahyudi (kiri) saat pelantikan menjadi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Ia menuturkan, era Orde Lama dan Orde Baru termasuk presiden-presiden RI terdahulu tak pernah memposisikan agama memusuhi Pancasila, termasuk mempertentangkannya.
“Presiden Sukarno dan Soeharto tidak pernah menjadikan agama sebagai musuh Pancasila. Seharusnya Ketua BPIP membaca dan mengkaji pokok pemikiran para presiden Indonesia tentang relasi agama dan Pancasila,” jelas HNW.
ADVERTISEMENT
HNW lalu menyinggung Presiden Sukarno yang bahkan berulang kali memuliakan posisi agama dengan Pancasila di berbagai kesempatan, salah satunya saat sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Sembilan, dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
“Fakta-fakta sejarah seperti ini seharusnya dipahami dengan baik apalagi oleh pihak yang bertugas membina/memantapkan ideologi Pancasila,” ujar dia.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, saat kunjungan silaturahmi ke pimpinan MUI, Selasa (3/12). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Maka dari itu, ia mengingatkan kembali BPIP sengaja dibentuk untuk memberikan pembinaan dan pemantapan ideologi ber-Pancasila. Bukan justru membuat gaduh dengan narasi-narasi yang kontroversial dan menyinggung agama sebagai musuh Pancasila.
“Memahami secara lebih baik dan menyeluruh secara benar sejarah dan dinamika relasi antara tokoh-tokoh bangsa, agama, dan Pancasila. Harusnya menjadi prioritas agar BPIP bisa melaksanakan tugas secara baik dan benar sebagaimana seharusnya, sesuai dengan spirit awal dibentuknya BPIP," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Yudian meluruskan pernyataannya soal "agama menjadi musuh terbesar Pancasila" yang jadi diperbincangkan di media sosial.
Wawancara kumparan dengan Yudian Wahyudi bisa dibaca di link di bawah ini: