Hoaxbuster: Herpes Jadi Efek Samping Vaksin Corona

Beredar sebuah klaim di Instagram yang menyebutkan salah satu efek samping paling langka dari vaksin corona adalah infeksi herpes. Narasi itu disebutkan bersumber dari penelitian yang dilakukan di Israel kemudian diterbitkan di jurnal Rheumatology.

"Aku tidak berhubungan seks dengan siapa pun. Vaksin sialan itulah yang memberiku herpes," komentar salah satu pengguna Instagram di unggahan klaim tersebut.

Betulkah penelitian soal herpes penyakit alat kelamin/kulit berkaitan dengan vaksin corona?

Herpes Jadi Efek Samping Vaksin Corona. Foto: kumparan

Dikutip dari USA Today, yang dimaksud herpes di jurnal Rheumatology adalah infeksi herpes zoster. Penyakit ini berkaitan dengan otot dan tulang. Bukan herpes yang menyerang alat kelamin atau kulit.

Penelitian di Israel itu sebenarnya mengevaluasi apakah vaksin mRNA, seperti suntikan Pfizer-BioNTech dan Moderna, aman untuk orang dengan penyakit radang rematik autoimun (AIIRD) - sekelompok kondisi yang mempengaruhi sendi tubuh, tulang, otot dan jaringan ikat.

Studi observasi yang dilakukan di Tel Aviv Medical Center dan Carmel Medical Center di Haifa itu memantau 491 orang dengan AIIRD dan 99 kontrol selama enam minggu setelah mereka menerima vaksin COVID-19 dari Pfizer.

Enam wanita berusia antara 36 hingga 61 tahun dengan penyakit rematik stabil mengembangkan infeksi herpes zoster. Lima kasus terjadi setelah dosis pertama dan satu kasus terjadi setelah dosis kedua.

Dengan pengecualian satu wanita yang terkena herpes zoser yang memengaruhi mata, kelima kasus tersebut ringan dan sembuh setelah pengobatan antivirus.

"Laporan kami tidak menetapkan kausalitas atau hubungan pasti tetapi menarik perhatian pada kemungkinan hubungan antara vaksin mRNA COVID-19 dan herpes zoster," ujar peneliti Victoria Furer kepada AP.

Jadi, tak benar, herpes menjadi efek samping dari penyuntikan vaksin corona.