Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Hoaxbuster: Klaim Angka Kasus Autisme Naik karena Vaksin
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah unggahan dengan klaim angka autisme naik hingga 30 ribu persen dalam 50 tahun. Meroketnya kasus autisme tersebut disebut berkaitan dengan pemberian vaksin.
ADVERTISEMENT
"Karena mereka mencoba membuat kita semua disuntik dengan vaksin BARU," tulis pengunggah di akun Facebook.
Narasi-narasi fenomena kenaikan penyakit muncul di tengah program vaksinasi corona. Akan tetapi, betulkah penambahan autisme karena vaksin?
Dikutip dari USA Today, studi pada tahun 1960-an mengungkap 1 di antara 2.500 anak di Eropa terkena autisme. Berdasarkan data dari CDC Amerika Serikat menunjukkan satu dari 54 anak mengalami autisme.
USA Today menuliskan, berdasarkan perbandingan data autisme dari 1966 hingga akhir 2020, kenaikan angka autisme sekitar 4,525 persen. Kenaikan itu diduga karena memang pengaruh biologi. Salah satunya bayi yang terlahir prematur.
Narasi klaim vaksin dikaitkan dengan autisme telah ada pada 1998 di Inggris. Saat itu, beredar penelitian vaksin rubella bisa menyebabkan autisme. Akan tetapi, temuan tersebut kemudian ditarik kembali. Bahkan lisensi kedokteran peneliti tersebut dicabut.
ADVERTISEMENT
Jadi, narasi angka kenaikan autisme karena vaksin merupakan hoaks.